Wednesday 30 September 2015

11 Hal yang Harus Diingat Sebelum Mengeluh

  1. Hari ini sebelum kamu mengatakan kata-kata yang tidak baik, pikirkan tentang seseorang yang tidak dapat berbicara sama sekali.
  2. Sebelum kamu mengeluh tentang rasa dari makananmu, pikirkan tentang seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.
  3. Sebelum anda mengeluh tidak punya apa-apa, pikirkan tentang seseorang yang meminta-minta di jalanan.
  4. Sebelum kamu mengeluh bahwa kamu buruk, pikirkan tentang seseorang yang berada pada tingkat yang terburuk di dalam hidupnya.
  5. Sebelum kamu mengeluh tentang suami atau istrimu, pikirkan tentang seseorang yang memohon kepada Tuhan untuk diberikan teman hidup.
  6. Hari ini sebelum kamu mengeluh tentang hidupmu, pikirkan tentang seseorang yang meninggal terlalu cepat.
  7. Sebelum kamu mengeluh tentang anak-anakmu, pikirkan tentang seseorang yang sangat ingin mempunyai anak tetapi dirinya mandul.
  8. Sebelum kamu mengeluh tentang rumahmu yang kotor karena pembantumu tidak mengerjakan tugasnya, pikirkan tentang orang-orang yang tinggal di jalanan.
  9. Sebelum kamu mengeluh tentang jauhnya kamu telah menyetir, pikirkan tentang seseorang yang menempuh jarak yang sama dengan berjalan.
  10. Dan di saat kamu lelah dan mengeluh tentang pekerjaanmu, pikirkan tentang pengangguran, orang-orang cacat yang berharap mereka mempunyai pekerjaan seperti anda.
  11. Sebelum kamu menunjukkan jari dan menyalahkan orang lain, ingatlah bahwa tidak ada seorangpun yang tidak berdosa. Semoga bermanfaat.
.
Berdoalah agar Allah selalu membukakan pintu ilmu, hikmah, taufiq, dan hidayah-Nya hingga menjadi orang-orang yang mengikhlaskan diri kepada Allah. Aamiin.

Baca Pelan-Pelan dengan Seksama

  • Jangan baring ketika adzan, nanti jenazah  kita berat  
  • Jangan berkata-kata di waktu adzan, agar lidah tidak kelu menyebut syahadat ketika sakaratul maut..
5 perkara orang Islam patut tahu berkenaan dengan kesehatan.
Al-Quran mengajarkan kita menjaga kesehatan dengan membuat amalan seperti berikut :


  1. Mandi pagi sebelum subuh atau sekurang-kurangnya sejam sebelum matahari naik.Air sejuk yang meresap ke dalam badan bisa mengurangi lemak yang terkumpul. Kita bisa lihat orang yang mengamalkan mandi pagi kebanyakan badannya tidak gemuk. 
  2. Rasulullah SAW mengamalkan minum segelas air sejuk (bukan air es) setiap pagi. Mujarabnya, Insha Allah jauh dari penyakit (susah kena penyakit). 
  3. Waktu sholat Subuh disunatkan kita bertafakur (yaitu sujud sekurang-kurangnya semenit selepas membaca doa). Ia bisa mengelak dari sakit pening atau migrain. Ini terbukti oleh para saintis yang membuat kajian kenapa dalam sehari perlu kita sujud. Ahli-ahli sains telah menemui beberapa milimeter ruang udara dalam saluran darah di kepala yang tidak dipenuhi darah. Dengan bersujud maka darah akan mengalir ke ruang tersebut. 
  4. Dalam kitab juga melarang kita makan makanan darat bercampur dengan makanan laut. Nabi pernah mencegah kita makan ikan bersama ayam. Dikhawatirkan akan cepat mendapat penyakit. Ini terbukti oleh saintis yang menemukan di mana dalam badan ayam mengandungi ion + ve, manakala dalam ikan mengandung ion -ve, jika dalam suapan ayam bercampur dengan ikan maka terjadi tindak balas biokimia yang dihasilkan yang bisa merusak USUS kita. Orang yahudi suka memakan ikan tanpa bercampur dengan makanan bercampur ayam. 
  5. Nabi juga mengajari kita makan dengan tangan kanan dan bila habis hendaklah menjilat jari. Begitu juga ahli sains telah menemukan bahwa ENZIM banyak terkandung di celah jari, yaitu 10 kali lipat terdapat dalam air liur. (Enzim sejenis pencerna makanan, tanpanya makanan tidak terurai).
Cara senang untuk dapatkan pahala walaupun sesudah mati:

  • Pasang kipas di surau/masjid walaupun 1. Setiap kali orang pakai, anda dapat pahala walau sesudah mati. 
  • Derma kursi roda di RS. Setiap kali pasien gunakan, anda akan dapat pahala. 
  • Beri baju kepada orang, setiap kali orang tersebut memakainya, anda dapat pahala. 
  • Beri makanan kepada orang , anda dapat pahala selagi makanan itu menjadi darah dagingnya. 
  • Menyampaikan ilmu yang bermanfaat, selagi mereka mengamalkan pahala anda tetap ada. 
  • Berbagi pesan ini kepada orang banyak. Walaupun 1 tolong bagikan kepada orang lain, anda akan dapat pahala sebab anda telah berdakwah untuk sampaikan ilmu. Insha Allah yang penting keikhlasan karena Allah semata.
7 kalimat yang harus dibiasakan.. 
  1. Bismillahirrahmannirrahim-Setiap hendak melakukan sesuatu.  
  2. Alhamdulillah-Setiap habis melakukan sesuatu. 
  3. Astaghfirullah-Jika melakukan sesuatu yang buruk.  
  4. Insha Allah-Jika ingin melakukan sesuatu pada masa yang akan datang.  
  5. Laa hawla walaaquwwata illaa billaah-Bila tidak dapat melakukan sesuatu yang agak berat/melihat hal yang buruk. 
  6. Innalillahi wa inna ilaihi rojiun-Jika melihat/menghadapi musibah atau menerima kabar kematian.  
  7. Laa ilaha illallah-Bacalah siang dan malam sebanyak-banyaknya.
Ada 2 pilihan untuk anda :

  • Biarkan saja tulisan ini tanpa bermanfaat utk org lain. atau  
  • Anda sebarkan kepada semua kenalan anda.
Sabda Nabi SAW, ilmu itu milik Allah, barangsiapa menyebarkan ilmu demi kebaikan, Insha Allah, Allah akan menggandakan 10 kali lipat kepadanya.
Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang menyampaikan ilmu saja dan ada orang yang mengamalkannya, maka walaupun yang menyampaikan sudah tiada (meninggal dunia), dia akan tetap memperoleh pahala".
Amiiin yaa Robbal alamin... 

Pengalaman Gabung Bersama ODOJ (One Day One Juz)

Sebuah refleksi 2 tahun bersama odoj...
••
Beberapa waktu yang lalu saya bertemu dengan 'mantan' odojer..sahabat dan sudah saya anggap saudara sendiri yang bergabung di komunitas one day one juz (odoj) selama kurang lebih 1 thn...

Beliau merupakan generasi awal ketika odoj ini dibentuk..
Saat itu..
Sering saya melihat beliau meyendiri dengan hp-nya yang ternyata sedang menyelesaikan target juz tilawah hariannya...
Ketika bergabung dengan odoj...bisa dipastikan beliau 99.99 % selalu 'kholas' meskipun terkadang telat laporan hingga tengah malam...
Tak jarang..
Ketika kami jalan bersama..entah olahraga, kulineran atau bahkan jalan-jalan ke mall untuk sekedar melepas penat..beliau sering terlihat berjalan sambil memegangi handphone-nya sambil tilawah al quran...
Pernah beliau agak 'panik' karena hp-nya lowbatt karena belum selesai tilawah-nya atau belum laporan ke admin odoj-nya...

Tapi sayang..
Beliau tak lagi bergabung dengan odoj..
Entah apa alasannya..saya tidak mau menduga..
Yang jelas..ketika saya bertemu beliau setelah idul fitri kemarin..saya bertanya:
• sekarang berapa juz tilawah setiap harinya?
• saat ramadhan..berapa kali khatam baca quran-nya?

Jawabannya:
• saat ini beliau belum tentu tilawah 1 minggu 1 lembar
• saat ramadhan... Jangan kan khatam...setengah juz pun tak dia baca..

Astaghfirullah...

Semoga ini menjadi cambuk untuk saya..dan juga pengingat bahwa berada di komunitas ini adalah anugerah yang harus disyukuri..
Bersyukur berada di komunitas para qori dan pecinta al quran, insya Allah..

Jogjakarta,18 sept 2015

Kenapa sih mesti laporan?

Pasti itu pertanyaan yang muncul ketika pertama kali kita bergabung di Komunitas ODOJ. Kita Tilawah kan karena Allah, lalu kenapa mesti laporan ke admin atau PJH segala..?? Kesannya kok pamer gituu klo kita sudah bisa TILAWAH SATU JUZ TIAP HARI..

Namun seiring waktu membuka pikiran kita, kita laporan bukan sekedar laporan biasa.
👉ada motivasi di sana, motivasi untuk bisa menyelesaikan amanah, motivasi untuk anggota yang lain untuk semangat ber-ODOJ
👉Melatih kedisiplinan, dengan laporan tepat waktu kita jadi lebih disiplin dalam me-manage waktu kita untuk bertilawah, tidak sekedar Tilawah tapi juga kualitas Tilawah yang tentunya tidak akan tercapai jika kita tidak disiplin
👉Kejujuran.., yaa kita kan Tilawah di rumah masing-masing, hanya kita dan Allah yang tahu apa yang kita lakukan, apakah tilawah kita satu juz atau tidak, sekedar laporan mudah saja, tapi yang utama apakah kita jujur dalam membuat laporan itu, ini pertanggungjawabannya berat loo,.. karena klo kita bohong, bukan hanya kepada Teman-teman se-group, tapi juga pada Allah... :)
👉Rasa malu.. Terkadang ada perasaan malu kalau lihat teman-teman sudah banyak yang LAPOR dan kita belum.. Terutama kalau kita selalu dijapri dan ditunggu, duhh kok dah kayak pejabat yaa.., kasian teman-teman, admin dan PJH yang dah ngarep banget kita bisa LAPOR cepat tapi ternyata tertunda

Nah, all ODOJERS, jangan jadikan laporan itu beban .. kita ini berada dalam satu sistem, yang semuanya saling berkaitan, jangan sampai satu komponen sistem rusak bisa mempengaruhi komponen yang lainnya..

Yukk, jangan lagi membuat PJH, admin group dan teman-teman kita serasa di PHP- in.. harap-harap cemas menanti kabar darimu.., Sama-sama kita membangun grup ini, so ayo kita buat group kita menjadi lebih baik. Mari bersama-sama kita perdengarkan ayat-ayat suci AlQuran ke seluruh pelosok negeri...

7 Rahasia Mendidik Anak

(Sumber : Ustadz Farid Ahmad)
  1. Jika melihat anakmu menangis, jangan buang waktu untuk mendiamkannya. Coba tunjuk burung atau awan di atas langit agar ia melihatnya, ia akan terdiam. Karena psikologis manusia saat menangis, adalah menunduk.
  2. Jika ingin anak-anakmu berhenti bermain, jangan berkata: “Ayo, sudah mainnya, stop sekarang!”. Tapi katakan kepada mereka:“Mainnya 5 menit lagi yaaa”. Kemudian ingatkan kembali: “Dua menit lagi yaaa”. Kemudian barulah katakan: “Ayo, waktu main sudah habis”. Mereka akan berhenti bermain.
  3. Jika engkau berada di hadapan sekumpulan anak-anak dalam sebuah tempat, yang mereka berisik dan gaduh, dan engkau ingin memperingatkan mereka, maka katakanlah: “Ayoo.. Siapa yang mau mendengar cerita saya, angkat tangannya..”. Salah seorang akan mengangkat tangan, kemudian disusul dengan anak-anak yang lain, dan semuanya akan diam.
  4. Katakan kepada anak-anak menjelang tidur: “Ayo tidur sayang.. besok pagi kan kita sholat subuh”, maka perhatian mereka akan selalu ke akhirat. Jangan berkata: “Ayo tidur, besok kan sekolah”, akhirnya mereka tidak sholat subuh karena perhatiannya adalah dunia.
  5. Nikmati masa kecil anak-anakmu, karena waktu akan berlalu sangat cepat. Kepolosan dan kekanak-kanakan mereka tidak akan lama, ia akan menjadi kenangan. Bermainlah bersama mereka, tertawalah bersama mereka, bercandalah bersama mereka. Jadilah anak kecil saat bersama mereka, ajarkan mereka dengan cara yang menyenangkan sambil bermain.
  6. Tinggalkan HP sesaat kalau bisa, dan matikan juga TV. Jika ada teman yang menelpon, katakan: “Maaf saaay, saat ini aku sedang sibuk mendampingi anak-anak”. Semua ini tidak menyebabkan jatuhnya wibawamu, atau hilangnya kepribadianmu. Orang yang bijaksana tahu bagaimana cara menyeimbangkan segala sesuatu dan menguasai pendidikan anak.
  7. Selain itu, jangan lupa berdoa dan bermohon kepada Allah, agar anak-anak kita menjadi perhiasan yang menyenangkan, baik di dunia maupun di akhirat.

Kenikmatan yang Merugikan

Waspadalah terhadap segela jenis bisikan setan dan bala tentaranya. Ia melatih nafsu untuk menggandrungi dunia dengan segala kadarnya. Mulai dalih agar gaul, supaya ikut tren terkini, tidak ketinggalan zaman, bahkan yang berdalih hanya mencari hiburan semata.
Karena hal itulah, banyak yang berbondong-bondong pergi ke pusat perbelanjaan atau tontonan hampir setiap pekan. Rutin. Dalihnya berhibur, cuci mata, santai, dan sebagainya. Sementara itu, ia sama sekali tidak berlaku adil terhadap hak ruhaninya. Pasalnya, saat mampu mengalokasikan waktu untuk berbelanja atau sekadar bermain-main di akhir pekan sepanjang hari itu, ia tidak pernah menginvestasikan waktunya untuk kajian, i’tikaf bersama keluarga, atau aktivitas-aktivitas kebaikan lainnya.

Bahkan, di rumahnya amat kering dari bacaan al-Qur’an, jarang terdengar saling menasihati dalam kebaikan, tak menghiraukan waktu shalat, dan amalan-amalan lain yang berdampak pada ruhani dan kebahagiaan yang sejati.

Sebagian lainnya juga berlaku tak adil. Meluangkan banyak waktu untuk menonton drama-drama atau film-film dari negeri asing dalam jumlah episode yang lebih dari puluhan. Terus-menerus, sepanjang hari. Akibatnya, shalat selalu mengulur waktu, tidak ada porsi untuk membaca al-Qur’an, Dhuha sering kelewat bahkan tertinggal, dan banyak aktivitas kebaikan lainnya yang tidak dikerjakan.

Padahal, tontonan-tontonan yang menghabiskan waktu itu, hanya bagus di ranah imajinasinya. Paling banter, ianya hanya seru saat  diceritakan kepada sesama penggemarnya, “Aku sudah kelar. 20 episode. Bagus. Pemainnya tampan. Aktingnya luar biasa.”

Sebatas itu. Sama sekali tak kuasa mendekatkan dirinya kepada Allah Ta’ala, apalagi menambah rezeki dan kebahagiaan untuk pasangan hidup atau anak-anaknya kelak.
“Semua kenikmatan yang tak kuasa bahkan menjadi penghalang untuk mendatangkan kenikmatan akhirat,” tulis Syeikh Ibnu Muflih al-Maqdisi, “adalah kenikmatan bathil yang tidak mengandung manfaat dan mengundang kerugian.”

Karakter kenikmatan yang merugikan itu, lanjut Syeikh Ibnu Muflih, “Keindahannya membuat gembira dan menyibukkan diri dari suatu nikmat yang lebih agung di akhirat kelak.”

Lalai. Lupa. Indah dan kerennya hanya di imajinasi. Sama sekali tidak berdalil. Tak bisa mengantarkan dirinya menuju kedekatan diri kepada Allah Ta’ala, tidak mempu menjadi sarana pertambahan rezeki, tak kuasa mendongkrak bakti kepada dua orang tuanya, bahkan hanya menghasilkan kemalasan dan nafsu yang dituruti. Sangat menyedihkan. [Pirman/Kisahikmah]

3 Golongan Manusia dalam Pandangan Setan

(Sumber : http://www.kisahhikmah.com/3-golongan-manusia-dalam-pandangan-setan/)

Sebagaimana yang dilakukan kepada Nabi-nabi lainnya, iblis pun pernah menampakkan dirinya kepada Nabi Yahya bin Zakariya ‘Alaihimas salam. Dalam penampakannya itu, sebagaimana diriwayatkan dari Wahab bin Munabih, iblis mengatakan bahwa manusia terbagi menjadi tiga jenis dalam pandangan mereka.
Dua golongan di antaranya dijamin selamat. Sedangkan satu golongan dijamin celaka. Siapakah ketiga golongan tersebut? Semoga kita masuk dalam kelompok yang diselamatkan oleh Allah Ta’ala.

  • GOLONGAN YANG SELAMAT
Di dalam kelompok ini terdapat dua golongan. Pertama, iblis menyebut mereka sebagai golongan yang paling berat. Iblis mendatangi orang-orang dalam golongan ini untuk menggoda. Mulanya, mereka tergoda dan melakukan bisikan setan dan bala tentaranya.
“Namun,” kata iblis menjelaskan, “mereka beristighfar dan bertaubat dari kesalahan dan dosa yang mereka lakukan.” Saat itulah, golongan ini berhasil merusak segala keburukan yang dibisikkan oleh setan.
 Meski demikian, setan tidak berhenti menggoda mereka. Bahkan, setan semakin bersemangat dan senantiasa mencari terobosan-terobosan baru untuk menjerumuskan golongan ini ke dalam perbuatan dosa dan kemasiatan.
  • GOLONGAN YANG TERPELIHARA
 Lebih tinggi dari golongan pertama ini adalah golongan sekelas Nabi dan Utusan-utusan Allah Ta’ala. Iblis menyebut mereka sebagai golongan yang terpelihara. Katanya kepada Nabi Yahya, “Kami tidak bisa melakukan apa pun terhadap golongan kalian.”

  • GOLONGAN YANG BINASA
Iblis menyebut mereka dengan mengatakan, “Golongan yang berada di tangan kami seperti bola yang berada di tangan anak-anak kalian (manusia).”
Inilah golongan yang tak punyai iman. Hati dan pikirannya kosong dari nilai-nilai rabbani. Sepanjang waktu yang dijalani hanyalah maksiat, dosa, dan pelanggaran. Tiada bagi mereka kebaikan, pahala, dan ketaatan. Dalam tahap yang akut, golongan ini justru menjadi duta-duta iblis. Mereka menyebarkan kesyirikan, promotor segala jenis perbuatan dosa dan maksiat, menentang segala proyek kebaikan, dan menjadi penentang kebenaran yang amat nyata.
“Kami,” tutur setan, “mempermainkan mereka sesuka hati kami.” Pungkasnya membeberkan, “Sehingga, kami tidak perlu melakukan (keburukan) apa pun kepada mereka.” Pasalnya, mereka sudah menjadi pakar keburukan. Tidak perlu digoda, mereka sudah piawai dalam menciptakan makar jahat dan berbagai jenis keburukan di muka bumi ini.

Semoga kita layak menjadi golongan yang pertama dan kedua. Aamiin. [Pirman/Kisahikmah]

Nasihat 'Umar bin Khaththab Terkait Kunci Rejeki

Rezeki adalah misteri yang amat pasti. Misteri pada kapan diberikannya, tapi pasti diberikan. Misteri pada jumlahnya, tetapi pasti dijatahkan. Misteri prosesnya, tetapi pasti dicurahkan kepada hamba dari Rabb semesta alam.
 
Maka aspek misteri ini membuat seorang hamba menunduk patuh pada jatah yang diberikan oleh Allah Ta’ala, sedangkan kepastian membuat seorang hamba tak pernah galau apalagi pusing. Sebab pasti, dan Allah Ta’ala mustahil menyalahi atau mendustai janji-Nya.
Di tahap ini, perburuan soal rezeki harusnya sudah selesai. Sebab dijatah, maka tak usah galau. Cukup diusahakan sesuai kemampuan terbaik. Sesederhana itu. Kelarlah perkaranya.
Akan tetapi, dasar manusia, ada saja penyelewengan dan pembangkangan yang dilakukannya. Terkait kemisterian yang pasti ini, penyelewengan manusia, setidaknya ada pada dua perkara. Pertama, menuhankan sebab. Kedua, menafikan sebab.
 
Kelompok pertama ini amat giat bekerja. Menurutnya, bekerja adalah satu-satunya jalan agar seorang hamba dilimpahi rezeki dari Allah Ta’ala. Maka, ia mengerahkan seluruh kemampuan ruhani, pikiran, dan fisiknya untuk mendapatkan rezeki.
Pergi pagi, pulang petang, semua dikerjakannya dengan mengabaikan lelah. Meski menggelayut dan amat menyesakkan. Bahkan di malam kelam, saat orang-orang lelap dalam rehat, mereka tetap melakukan kerja-kerja demi mengupayakan rezeki.
Sayangnya, kelompok ini menafikan hal lain yang amat penting terkait rezeki ini; doa atau ibadah.
 
Nah, atas salah paham terhadap kelompok pertama ini, maka lahirlah kelompok kedua yang hanya mengandalkan doa atau ibadah ritual, lalu menolak aspek usaha sebagai satu di antara sekian banyaknya sebab didatangkannya rezeki bagi dirinya.
Yang dilakukan oleh kelompok ini hanya berdoa. Sepanjang hari, setiap waktu, di mana dan kapan saja. Selalu berdoa. Hanya munajat. Pikirannya kacau, meski nampak logis, “Jika mau, Allah bisa saja turunkan dua milyar dari langit seketika itu juga.”
Maka kepada golongan kedua ini, ‘Umar bin Khaththab menasihatinya dengan amat tegas, “Janganlah di antara kalian tidak berusaha, lalu berdoa, ‘Ya Allah, kurniakanlah aku rezeki’. Sementara kalian tahu,” lanjut ‘Umar, “bahwa langit tidak akan menurunkan hujan emas atau pun perak.”

Dan sebaik-baik hamba dalam soal rezeki, adalah mereka yang seimbang dan sejalan antara doa dan upaya. Berdoa sekhusyuk mungkin, dan mengupayakan yang terbaik sesuai kemampuannya. Selanjutnya, dia bertawakkal kepada Allah. Sebab mereka tahu, Allah Ta’ala menyukai hamba-hamba-Nya yang bertawakkal.

Hukum Merasa 'Sial' Terhadap Sesuatu atau Orang Lain

Assalamu’alaikum Warohamtullahi Wabarakatuh,
Ustadz, mohon penjelasan tentang hukum mengatakan kata sial pada sesuatu atau orang. Dan bagaimana percaya akan angka, tempat, waktu, sosok sial? Mohon sekali pendapat ustadz. Syukran.
AHMAD JAENURI, Indramayu
==================================================================================
 
Walaikumsalam Warohamtullahi Wabarakatuh.
Untuk menjawab pertanyaan saudara Ahmad, berikut ada beberapa poin yang urgen diperhatikan.
Pertama, di antara makna sejati keimanan kepada Allah SWT adalah keyakinan tanpa ragu sedikitpun, bahwa hanya Dia yang Maha Mengatahui segalanya dan Maha Menetapkan atas segala yang telah, akan dan sedang terjadi.  Allah SWT berfirman, “Jika Allah menimpakan kepadamu kemudaratan maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia dan bila Dia menghendaki kebaikan bagimu maka tidak ada yang dapat menolak keutamaan-Nya.” (Yunus: 107).

Dalam sebuah hadits Rasulullah saw menguatkan keimanan kita, “Seandainya umat berkumpul untuk memberikan kemanfaatan bagimu dengan sesuatu niscaya mereka tidak dapat memberikan kemanfaatan bagimu kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan untukmu. Dan sebaliknya, jika mereka semuanya berkumpul untuk memudaratkanmu dengan sesuatu niscaya mereka tidak dapat menimpakan kemudaratan tersebut kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan atasmu.” (HR. Tirmidzi)

Kedua, kepercayaan tentang “kesialan”, dikenal pada bangsa Arab dahulu dengan thiyarah,  merasa  sial  karena melihat sesuatu seperti melihat hewan tertentu, pecah atau rusak sesuatu, melihat angka, tanggal lahir, dll. Hamah, merasa bernasib sial kalau melihat burung hantu; membawa berita kematian dirinya atau keluarganya. Rasulullah saw telah menyatakan dengan tegas dalam sabda-sabda beliau, diantaranya, “Thiyarah adalah syirik, thiyarah adalah syirik, (beliau mengucapkan) tiga kali, dan tidak ada seorang pun diantara kita kecuali (telah terjadi dalam hatinya sesuatu dari hal itu), hanya saja Allah menghilangkannya dengan tawakkal kepada-Nya.” (HR. Abu Daud)

Ketiga, Islam menghukumi haram terkait meyakini sesuatu atau karena melihat sesuatu sebagai indikasi kesialan. Para ulama menegaskan keharamannya berdasarkan sabda beliau, “Tidak ada kesialan karena sesuatu.“ (HR. Muslim). Demikian beliau menegaskan dalam hadits lain,“Rasulullah saw tidak pernah merasa sial karena adanya sesuatu.” (HR. Abu Daud). Imam Ibnu Qayyim, menyatakan bahwa kepercayaan kesialan karena sesuatu potensial melengserkan keyakinan puncak kepada Allah. Beliau menambahkan semestinya sebagai mukmin mengaplikasikan firman Allah SWT, “Hanya kepada-Mu kami beribadah dan hanya kepada-Mu kami meminta pertolongan.” “Hanya kepada-Nya aku bertawakkal dan hanya kepada-Nya aku akan kembali.” (asy-Syura: 10)

Keempat, keimanan yang benar kepada Allah SWT, termasuk meyakini jika jalan yang kita lakukan adalah kebaikan dan kebenaran, maka haqqul yaqin hanya kebaikan pula yang hadir, bahkan jika sebaliknya sesungguhnya ia adalah ujian agar beroleh yang lebih baik. Kita diminta optimis, berharap penuh kepada Allah, yakin sepenuhnya akan kekuatan-Nya, karena tidak ada sesuatu terjadi tanpa izin-Nya.

Dalam sebuah hadits dijelaskan bagaimana kita harus bersikap,  ‘Urwah bin ‘Amir meriwayatkan, bahwa suatu waktu tentang percaya terhadap sesuatu itu (membawa sial) dibicarakan di hadapan Rasulullah saw. Lalu beliau bersabda, “Yang paling baik adalah fa’i (optimis dan berharap yang baik) dan janganlah kamu melarangnya kepada orang Islam. Apabila salah seorang di antara kamu sekalian melihat sesuatu yang tidak disenanginya maka hendaklah mengucapkan, “Allaahumma laa ya’tii nbii hasanaati illaa anta walaa yadfa’us sayyiaati illaa anta walaa haula walaa quwwata illaa bika” (Wahai Allah, tidak ada yang dapat mendatangkan kebaikan kecuali Engkau dan tidak ada yang dapat menghindarkan bahaya kecuali Engkau, tidak ada daya dan tidak ada kekuatan kecuali atas pertolongan-Mu).” (HR. Abu Daud)

Kelima,  sejatinya dengan menggantungkan sesuatu kepada selain Allah, maka mau tidak mau makin membuat kita lemah dan menggerus keyakinan sejati kepada kemahakuasaan-Nya.  Karena itu indah bila berhadapan dengan apapun, kita yakin dengan kekuasaan dan kebaikan Allah, husnudhan kepada-Nya, berbuat maksimal semampu kita, tambah dengan kuat berdoa, selanjutnya bertawakal, dan biarkan Dia menetapkan sesuatu untuk kita. Niscaya hanya kebaikan dan hikmah terbaik yang kita dapatkan. Rasul saw ajarkan, “Dan apabila engkau ditimpa sesuatu maka katakanlah“Qadarullah wa maa syaa’a fa’al, Telah ditakdirkan oleh Allah dan apa yang Dia kehendaki pasti terjadi.”(HR. Muslim)
Wallahu’alam. []

Air dan Seekor Sapi

Sumur-sumur mulai kering. Kau tahu kan sudah berbulan-bulan hujan enggan mengguyur daerah kita? Bahkan mungkin negara kita. Yang terbaru, berbagai daerah sudah dipenuhi debu yang menyesakkan. Kau juga dengar beritanya, kan? Entah kenapa hujan tak kunjung turun, tapi kurasa bukan karena lelah seperti aku yang mulai lelah berdo'a tanpa dikabulkan. Untaian do'aku sudah lebih lama terucap dari musim kemarau. Sejak banjir menyapa hingga kekeringan melanda. Tapi hingga kini belum terkabul juga.

Padahal aku hanya minta rezeki supaya tahun ini bisa membeli seekor sapi untuk berkurban. Tiap hari, aku berusaha menyisihkan uang, bahkan tak sepeser pun rela kuberikan untuk pengamen yang kutemui di jalan. Bisa kau bayangkan kan jika aku memberikannya pada mereka? Tentu uangku akan berkurang. Kalau sudah begitu, bagaimana aku bisa mengumpulkan uang dengan cepat, ya kan?
Nyatanya, sampai Idul Adha terlewati, aku tak kunjung membeli sapi. Tapi untuk kali ini, aku rela berbagi air karena hanya sumurku yang masih mengalirkan air. Sejak tadi pagi, sumurku tak kunjung sepi. Hingga malam hampir larut, masih saja ada yang mengetuk pintu rumahku.
 

"Maaf Nyonya, saya mengganggu tengah malam begini. Tapi saya butuh air segera. Kalau tidak, sapi-sapi saya bisa mati." Katanya panik.
Aku tertegun, hanya untuk sapi, seorang wanita rela berjalan menerobos gelapnya malam? Aneh! Pikirku.
Karena berbagi air tak membuatku miskin, aku pun memperbolehkannya.
"Ambillah yang banyak agar kau tak perlu mondar-mandir esok malam. Kalau kau kembali besok pagi, pasti sumurku ramai." Kataku sedikit dingin.
Wajah si ibu menyiratkan kegembiraan. Usai berterima kasih, ia lekas pergi mengambil air, sementara aku memilih kembali tidur.
***

Seminggu berlalu sejak wanita itu mengetuk pintu rumahku untuk meminta air. Hujan sudah satu kali turun. Meski tak lama, tapi mampu membasahi sumur-sumur tetanggaku. Hanya tinggal beberapa rumah saja yang masih kekeringan dan meminta air di rumahku.
Aku memperhatikan satu per satu warga datang silih berganti hingga si wanita itu datang lagi.
 

"Persediaan air untuk sapi-sapimu habis?" Tanyaku tanpa basa-basi.
Ia menggeleng. Dan kau tahu? Ia malah tersenyum penuh arti.
"Itu... untuk nyonya." Katanya seraya menunjuk salah satu arah di belakangnya.
Aku menoleh, melampaui bahu si wanita. Sepersekian detik, aku tertegun.
"Untukku?" Aku memastikan.
Si wanita mengangguk mantap.
"Sebagai ucapan terima kasihku. Tolong jangan ditolak, aku mohon. Karena berkat nyonya, sapi-sapiku bisa selamat."
Perlahan, aku menarik garis senyuman dan mengangguk.
"Terima kasih." Kataku dengan mata berkaca-kaca.

Setelah si wanita enyah dari hadapanku, aku menangis tesedu menatap seekor sapi muda yang seolah balik menatapku. Aku bersyukur, biarpun aku gagal berkurban tahun ini karena sapi muda itu akan jadi tabunganku untuk berkurban di tahun yang akan datang. Aku baru mengerti kalau rumus memberi sama dengan menambah rezeki.
Jadi, mana yang akan kau ambil dari kisahku?

Seindah Hati Seorang Ibu Demi Buah Hati

Sebuah kisah singkat tentang seindah hati seorang ibu. Ibu yang selalu rela memberikan yang terbaik bagi anaknya. Sebagai seorang anak sudah seharusnya kita menyadarinya. Mulai dari hal-hal kecil yang terkadang tidak terpikirkan hingga sebuah keputusan besar yang membuat kita menitikkan air mata.

Dikisahkan seorang anak ditanya ibu gurunya di sekolah yang tidak jauh dari rumahnya. Si anak ditanya tentang sebuah soal matematika,
Ibu guru: “Seandainya di rumah kamu ada 5 orang kamu, adikmu, kakakmu, abangmu dan ibumu, lalu ibumu punya satu kue jika ingin dibagi rata, berapa bagian kue yang kamu dapat?”
Murid: “Seperempat bu.”
Ibu guru: “Coba kamu hitung baik-baik.”
Setelah ia menghitung ulang ia pun menjawab,
Murid: “Iya bu seperempat.”
Ibu guru: “Kamu yakin? Coba hitung sekali lagi.”
Setelah ia menghitung ulang untuk kedua kalinya, ia pun berkata,
Murid: “Benar bu seperempat.”
Ibu guru: “Begini cara hitungnya. Di rumah kamu kan ada 5 orang sedangkan kuenya cuma ada satu, jadi satu dibagi lima sama dengan seperlima.”
Murid: “Maaf bu, tapi ibu saya selalu rela memberikan bagiannya
untuk kami supaya kami tidak kelaparan.”

Ibu guru pun terdiam, tak mampu berkata apa-apa.

Sahabat…
Hikmah selalu ada dalam setiap detik kehidupan tidak kenal usia dan tingkat pendidikan
selagi kita mau membuka hati demi kebenaran. Kita pasti menyadari begitu banyak pelajaran yang sangat berarti untuk menghadapi problematika kehidupan.

Peran Ayah dalam Pendidikan Anak

(Sumber : Ustadz Bendri Jaisyurrahman, pakar islamic parenting dan konselor pernikahan)

Ketika ada tenaga medis bukan dokter hanya mantri lantas asal memberi obat jatuh korban maka akan dianggap mal praktik. Ketika ada sopir metromini lantas mengendarai pesawat tanpa punya ilmunya akan dianggap mal praktik. Lalu bagaimana saat ayah dan ibu tidak mempunyai ilmu lantas mereka mempunyai penumpang yang bernama anak --> mal praktik?
Menghasilkan :
1) Anak-anak yang kerdil jiwanya. Jiwa anak kecil yang terjebak dalam tubuh orang dewasa.
2) Degradasi psikis, akibatnya saat ini lemah.
Dari anak-anak lemah --> menjadi laki-laki lemah--> ayah yang lemah--> mencetak anak-anak tidak berkualitas.
Anak sekarang hasil penelitian secara psikis setengah umur biologisnya. Anak kuliah berperilaku seperti anak SMP. Anak SMP berbicara seperti anak TK "ciyus, miapah,dll"

3) Fenomena cabe-cabean dan anak alay...
Apa sih anak Alay ?? Mati pola pikir / thinking shock.
Ciri-ciri :
- tidak bisa milih / membuat keputusan.
"Kamu mau makan apa? Hmmm terserah deh... "
Diajak sholat hayuk, diajak maksiat hayuk..
Pagi ke majlis ta'lim, malam dugem
-tidak bisa describe.
"Yaaa gitu deh.."

Penyebab fenomena cabe-cabean ---> kehilangan sosok ayah
Karena ayahlah yang mengajarkan rasionalitas, otak kiri. Anak yang dibesarkan tanpa sosok ayah akan tumbuh emosional dan tidak rasional.
FENOMENA FATHER HUNGER
Indonesia saat ini disebut sebagai Fatherless Country, banyak anak yang berayah namun yatim. Kerusakan psikologis yang diderita anak-anak karena kehilangan sosok ayah.
Anak yang dekat dengan ayahnya cenderung menjadi pribadi yang percaya diri dan mudah beradaptasi dengan lingkungan luar. Karena bagi anak-anak, ayah adalah sosok misterius karena jarang pulang. Namun ketika seorang ayah bisa menjalankan perannya. Maka anak akan menyimpulkan bahwa dunia luar aman baginya.
Stimulus pagi hari, hasil penelitian anak akan termotivasi menjadi sosok orang yang membangunkan dia di pagi hari... Anak yang dibangunkan oleh ayah akan lebih sukses daripada yang dibangunkan oleh ibu. Karena di mindset anak, ayah adalah sosok penuh challenge sementara ibu lebih kepada urusan domestik dalam rumah.
Efek dari "father hunger"
1. Kurang dapat beradaptasi dengan lingkungan luar. Sekolah nempel terus ke ibunya minta ditungguin.
2. Minder
3. Gay/ melenceng orientasi seksual (Hasil research --> 100% gay karena kehilangan sosok ayah)
4. Kesulitan dalam belajar
5. Perasa / susah mengambil keputusan ----> kebanyakan diasuh ibu
6. Kalau perempuan, susah membuat kriteria pasangan. Buat anak perempuan yang dekat dengan ayahnya dia akan dengan mudah apa kriteria pasangan hidupnya? Yang seperti ayah saya.. Karena seharusnya seorang ayah adalah first love bagi anak perempuannya.
Kebutuhan dasar anak wanita :
-dicintai
-disayangi
-dipuji

"Tau kah kamu nak, tidak ada satu laki-laki di dunia ini yang mencintai kamu melebihi cinta ayah kepada kamu"
"Nak, tidak akan ayah biarkan satu laki-laki pun menyakiti hatimu"
"Buat ayah, kamu adalah princess ayah, putrinya ayah yang paling cantik"
Anak-anak perempuan yang saat kecilnya tidak mendapatkan ketiga hal di atas akan haus kasih sayang, sehingga ketika beranjak dewasa dirayu oleh laki-laki mudah sekali karena dia mendapat apa yang tidak dia dapatkan seharusnya, laki-laki yang memuja dia, akibatnya dengan mudah menyerahkan diri dan kehormatannya.

Buat wanita yang sudah menikah, kalo menghadapi masalah dalam rumah tangganya dia akan mudah give up, menuntut cerai dia dengan mudah menyimpulkan bahwa semua laki-laki brengsek.
Saat ini banyak anak berayah namun yatim, karena fungsi ayah saat ini hanya 2 :
-memberi nafkah
-memberi ijin nikah

Ayah tidak tau kapan anak laki-lakinya mimpi basah, subuh ketok pintu "bangun , sholat ke masjid" si anak tidak tau bahwa dia mimpi basah dan harus mandi junub. Berangkat ke masjid tanpa mensucikan diri.
Padahal 58% anak Indonesia mengalami mimpi basah pertamanya saat kelas 5 SD (pubertas dini) sementara menurut Mendiknas pelajaran mandi junub baru diberikan saat kelas 2 SMP. Bayangkan selama berapa tahun si anak sholat ibadahnya tidak sah.
FATHERLESS COUNTRY!
- 0-2 thn pengasuhan full oleh ibu
- Usia pre school --> 90% guru di sekolah pre school adalah perempuan
- Usia TK --> sama tenaga pendidik perempuan semua
- Usia SD --> sama tenaga pendidik mayoritas ibu-ibu
Padahal 0-7thn adalah golden age pembentukan karakter, harus imbang stimulan ibu dan ayah.
Bayangkan saat cerita tentang sosok Umar ibn Khatab yang bercerita adalah ibu guru tidak bisa heroik, harusnya sosok umar itu gagah perkasa. Sosok ibu-ibu tidak akan bisa mewakili.
Maka ketika ada pepatah mengatakan "al ummu madrasatul ula = seorang ibu adalah sekolah pertama anak-anaknya", maka tambahkan dan ayah adalah kepala sekolahnya.
Apa fungsi seorang kepala sekolah :
1. Membuat tenaga pendidiknya nyaman. Nyamankan istrimu, bahagiakan istrimu itu adalah hal terbaik yang bisa kamu berikan kepada anak-anakmu. Saat istri kita bahagia maka anak kita akan dibesarkan dengan bunga-bunga yang indah, namun sebaliknya saat istri kita tidak bahagia tidak terjamin hidupnya, kesejahteraannya dia akan membuang emosi sampah kepada anak-anak kita.
2. Menentukan visi dan misi anak didiknya. Mau dijadikan apa anak-anak didiknya. Ayahlah yang menentukan lantas mensosialisasikannya kepada istri sebagai tenaga pendidik.
3. Evaluasi, ini lagi-lagi bukan tugas istri namun tugas kepala sekolah. Panggil tenaga pendidik "umi, kok abi liat anak kita udh umur 10 tahun belum bisa baca al fatihah coba gimana sekolahnya, umi ajarkan tdk?"
4. Membuat aturan, jangan kebalik ibu-ibu yang bikin aturan ini itu macem-macem, saat ayah pulang ayahlah yang melemahkan aturan-aturan yang ada. Aturan harusnya dibuat oleh sang kepala sekolah dan disosialisasikan pada tenaga pendidik sebagai orang di lapangan. Misal : kalo abi dengar nanti umi lapor kamu nonton TV lebih dari 3 jam, fasilitas TV abi cabut.
Di mana-mana yang namanya kepala sekolah memang tidak selalu hadir tapi perannya sangat krusial.

Jadi, para ayah meski anda harus selalu keluar rumah untuk mencari nafkah, pastikan saat pulang ke rumah jiwa raga anda untuk anak-anak anda. Karena apa? Dalam Al Quran ada 17 dialog tentang anak, 14 di antaranya tentang ayah-anak, Luqman dan anaknya, Ibrahim - Ismail, Ibrahim - Ishak, Syuaib dan anaknya, dsb. Hanya 2 dialog dalam Al Quran yang berisi dialog ibu dan anak, saudara Musa dan Maryam - Isa.
Karena dalam Islam seorang anak akan ikut nasab ayahnya, nasab adalah berarti pertanggungjawaban akan diminta dari seorang ayah, berhasil dan gagal ayah yang akan dimintai pertanggungjawaban sesuai nasab nya... 

#I.share.because.I.care
*sosok.ayah

Kisah Tempe dan Telur Gosong

MALAM yang dingin disapu gerimis dan kabut tipis, membuat saya mengigil kedinginan. Saya teringat dengan masakan ibu di malam itu dengan kondisi yang serupa.
Ibu yang bangun sejak pagi, tak kenal lelah bekerja keras sepanjang hari. Ia membereskan rumah tanpa pembantu, hingga tiba jam makan malam pun ibu masih saja sibuk sendiri di dapur kecil kami.
 
Tepat jam tujuh malam ibu selesai menghidangkan makan malam untuk ayah, sangat sederhana, berupa telur mata sapi, tempe goreng, sambal teri dan nasi.
Sayangnya, karena sibuk mengurusi adik yang merengek, tempe dan telor gorengnya sedikit gosong.
Saya melihat ibu sedikit panik, tapi tidak bisa berbuat banyak. Minyak goreng pun sudah habis.
Kami menunggu dengan tegang, apa reaksi ayah yang pulang kerja? Sudah capek, kemudian melihat makan malamnya hanya dengan tempe dan telur gosong.
 
Namun sungguh luar biasa! Ayah dengan tenang menikmati dan memakan semua yang disiapkan ibu dengan senyuman yang tak hilang dari pandangan.
Ayah bahkan berkata, “Bu, terima kasih ya!” Lalu ayah juga menanyakan kegiatan saya dan adik di sekolah.
Selesai makan, masih di meja makan, saya mendengar ibu meminta maaf karena telor dan tempe yang gosong itu.
Dan satu hal yang tidak pernah saya lupakan adalah apa yang ayah katakan:
“Sayang, aku suka telor dan tempe yang gosong.”
Sebelum tidur, saya pergi ke kamar ayah dan bertanya, “Apakah ayah benar-benar menyukai telur dan tempe gosong?”
Ayah memeluk saya dengan kedua lengannya erat sekali sambil berkata, “Anakku, ibu sudah bekerja keras sepanjang hari dan dia benar-benar sudah capek. Jadi, sepotong telor dan tempe yang gosong tidak akan menyakiti siapa pun anakku.”
Ini pelajaran yang saya praktikkan di tahun-tahun berikutnya, “Belajar menerima kesalahan orang lain adalah kunci yang sangat penting untuk menciptakan sebuah hubungan yang sehat, bertumbuh & abadi.”

Ingatlah! Bahwa emosi tidak akan pernah menyelesaikan masalah yang ada, jadi selalulah berpikir dewasa. Mengapa sesuatu hal itu bisa terjadi? Pasti punya alasannya sendiri.
Janganlah kita menjadi orang yang egois dan hanya ingin dimengerti, tapi tidak ingin mengertikan orang lain.
"Tua itu pasti, tapi dewasa itu pilihan"

8 Tuntutan Bagi Manusia

Hidup adalah perjuangan, begitu ungkapan bijak. Ungkapan itu benar, karena dalam kehidupan ini, banyak yang harus diusahakan. Kita tidak perlu mengusahakan udara, tetapi harus berjuang untuk membersihkan udara yang kita hirup. Jantung berdetak dengan sendirinya, tetapi harus dipelihara agar tetap sehat menjalankan fungsinya. Makanan harus dicari dan diseleksi mana yang baik dan tidak baik bagi tubuh kita. Pakaian dan tempat tinggal harus dipersiapkan secara memadai. Kita ingin punya pasangan hidup (suami/isteri) dan butuh perjuangan besar untuk menyeleksi jodoh yang tersedia. Setelah dapat jodoh kita berjuang lagi untuk meniti hidup berumah tangga, memelihara anak-anak dan mencari nafkah. Terakhir kita harus berjuang sekuat semaksimal diri untuk selalu berada dalam rahmat dan ridha ilahi.
 
Begitulah, kita bangun setiap hari dan disibukkan rutinitas di dalam maupun di luar rumah. Menjalani kehidupan ini, kita berada pada kondisi harap-harap cemas atau harap-harap sukses. Kesuksesan dan kebahagiaan tidaklah bisa didapat tanpa perjuangan yang ulet. Kita dapat dengan tenang menjalani hidup setiap harinya, jika menyadari yang kita hadapi setiap harinya. Lantas apa sebenarnya yang kita hadapi setiap harinya? Apa yang harus kita perjuangkan dan menangkan dalam kehidupan ini?
 
Agar dapat menjawab misteri kehidupan dan berbagai tuntutan yang dihadapi setiap harinya, mari kita perhatikan penjelasan dari seorang sufi besar keluarga Rasulullah Saw, Ali bin Husain yang populer dengan panggilan Zainal Abidin As-Sajjad. Ketika beliau ditanya bagaimana ia mengawali paginya setiap harinya? Beliau menjawab :
“Aku memulai hariku dengan kesadaran terhadap adanya tuntutan dari delapan hal , yaitu : Allah swt menuntutku melaksanakan kewajiban kepada-Nya; Nabi saw menuntutku melaksanakan sunnahnya; Keluarga menuntutku memenuhi kebutuhan hidup; hawa nafsu menuntutku memenuhi syahwat; setan menuntutku bermaksiat; dua malaikat penjaga menuntut amal baikku; malaikat maut menuntut ruhku; dan kuburan menuntut ragaku.”
Penjelasan cucu Rasulullah Saw ini mengungkapkan misteri kehidupan, memberikan arah dan tujuan dalam kehidupan. Jawaban beliau menunjukkan bahwa setiap harinya manusia dikelilingi oleh tuntutan yang baik sekaligus tuntutan yang buruk, dan harus berjuang dalam tarik menarik keduanya. Mari kita cermati kembali kedelapan hal yang disebutkan Imam Zainal Abidin di atas.
 
Pertama, Allah menuntut melaksanakan kewajiban. Misalnya, shalat lima waktu. Kewajiban-kewajiban yang diperintahkan Allah adalah penting dalam kehidupan manusia. Namun, harus disadari, kewajiban-kewajiban itu bukanlah beban, melainkan kebutuhan ruhani untuk menjadi makhluk suci nan sejati. Sebab, manusia terdiri dari ruh dan jasad. Seperti halnya jasad membutuhkan makanan untuk tumbuh dan berkembang, begitu pula ruh, membutuhkan makanan dan gizi yang bersifat ruhani. Kewajiban-kewajiban dari Tuhan adalah gizi ruhani.
 
Kedua, Nabi menuntut melaksanakan sunnahnya. Sunnah-sunnah nabi dalam keseharian adalah pemandu manusia untuk menjalani hidup dalam keberkahan, rahmat dan ridha ilahi. Menjalankan sunnah akan mengarah manusia pada kehidupan sempurna, dan meninggalkannya membuat hidup terhina. Berjuanglah untuk mengamalkan sunnah dan waspada setiap godaan yang mengajak kita tak memperdulikannya.
 
Ketiga, Keluarga menuntut kebutuhan hidup. Makan, minum, pakaian, tempat tinggal, adalah kebutuhan hidup yang bersifat primer. Semua harus dipenuhi. Namun, seringnya keluarga tidak hanya menuntut kebutuhan primer, tetapi juga kebutuhan sekunder bahkan tersier (kemewahan hidup bukan kebutuhan hidup). Kemewahan hidup inilah yang sering menjebak manusia pada syahwat yang tercela.
 
Keempat, hawa nafsu menuntut memenuhi syahwat. Keinginan-keinginan syahwat umumnya bersifat jasmaniyah dan ia menuntut segera dipenuhi tanpa peduli baik dan buruk, halal dan haram. Manusia harus waspada terhadap godaan syahwat. Memang, keberadaan syahwat pada manusia adalah kebaikan, karena dengannya manusia terpacu dalam hidupnya. Namun, para ulama menasehatkan agar kita mengendalikan syahwat, bukan dikendalikan syahwat. Sayidina Ali bin Abi Thalib mengatakan, syahwat itu bagai kuda liar, taklukkanlah agar jinak dan bisa dikendarai.
 
Kelima, setan menuntut bermaksiat. Sudah tugas setan untuk menggoda dan mengajak manusia bermaksiat kepada Tuhannya. Setan selalu merintangi kita berbuat baik, menampakkan dan menghiasi berbagai keburukan dengan kenikmatan-kenikmatan yang melenakan dan memacu syahwat. Karenanya Tuhan mengingatkan bahwa setan adalah musuh yang nyata bagi manusia, dan selalulah berlindung dari godaan setan yang terkutuk, ‘auzhubillahi minas syaithanirrajim’.
 
Keenam, dua malaikat penjaga menuntut amal baik. Raqib dan Atid begitu disebut nama kedua malaikat ini. Yang satu mencatat amal kebaikan, dan satunya lagi mencatat amal buruk manusia. Tetapi keduanya menginginkan kita untuk senantiasa berbuat baik, memenuhi catatan amal salih dan mengosongkan catatan amal salah.
 
Ketujuh, malaikat maut menuntut ruhku; dan

Kedelapan, kuburan menuntut ragaku. Setiap hari kita menghadapi sebab-sebab kematian, dan kita terhindar darinya. Tetapi kita pasti akan merasakan kematian tersebut, tak mungkin menghindarinya dan tak tahu kapan waktunya. Kematian bisa menjemput kita setiap saat, di rumah maupun di luar rumah, ketika bekerja atau beristirahat, ketika beribadah atau bermaksiat. Kematian memisahkan ruh dan jasad. Ruh kembali ke alamnya, alam barzakh, dan jasad kembali ke asalnya, dari tanah kembali ke tanah. Itulah kuburan bagi raga manusia. Dalam tidur panjang tersebut, kita menanti pengadilan ilahi untuk mempertanggungjawabkan semuanya, termasuk menyangkut ke delapan hal di atas. Karenanya waspadalah…waspadalah!

[TvShia/liputanislam.Com]

Makna dan Kandungan "LABBAIKA ALLAHUMA LABBAIK"

Apa makna dan kandungan yang terdapat dalam talbiyah berikut ini;  " لبيك اللهم لبيك .. لبيك لا شريك لك لبيك .. إن الحمد والنعمة لك والملك لا شريك لك "
Alhamdulillah
Haji merupakan simbol tauhid dari sejak pertama kali seseorang mengawali haji. Jabir bin Abdullah berkata tatkala menjelaskan sifat haji Nabi shallallahu alaihi wa sallam,
" ثم أهل بالتوحيد لبيك اللهم لبيك لبيك لا شريك لك لبيك إن الحمد والنعمة لك والملك لا شريك لك " رواه مسلم .
"Kemudian beliau mengawali dengan kalimat tauhid, 'Labbaika allahumma labbaik, Laa syariika laka labbaik. Innalhamda wan-ni'mata laka wal mulk, laa syariikalak." (HR. Muslim)
Anas berkata saat menjelaskan cara Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mengawali ihramnya, dia berkata,
" لبيك عمرة لا رياء فيها ولا سمعة " .
"Labbaika umratan, laa riyaa'a fiiha wa laa sum'ah. Aku penuhi panggilan-Mu yang tidak ada riya dan sum'ah di dalamnya."
Maka seorang jamaah haji telah memulai langkahnya dengan tauhid dan berpindah antara satu amalan kepada amalan berikutnya dengan tauhid.
Talbiyah memiliki beberapa makna, di antaranya;
-          "Labbaika allahumma labbaik" artinya: sambutan setelah sambutan. Diulang-ulang pernyataan menyambut untuk menunjukkan terus menerusnya sambutan.
-          "Labbaika allahumma labbaik" artinya: aku tunduk kepada-Mu setelah ketundukan.
-          Kata 'labbaik' dari kata (لب المكان), pusat sebuah tempat dia menetap. Maksudnya adalah, saya tetap dan komitmen dalam ketaatan kepada-Mu, mengandung komitmen penghambaan yang kontinyu.
-          Di antara makna talbiyah; Cinta kepada-Mu setelah cinta. Ada ungkapan (امرأة لبة) jika dia sangat mencintai anaknya. Tidak dikatakan 'labbaika' kecuali kepada orang yang engkau cintai dan engkau muliakan.
-          Di dalamnya tergantung ikhlas, diambil dari kata (لب الشيء) intisari sesuatu, yang murni. Di antara maknanya juga (لب الرجل) artinya akal dan hati seseorang.
-          Di dalamnya terkandung makna 'dekat' diambil dari kata (الإلباب) yaitu dekat. Maksudnya adalah, dekat kepada-Mu setelah dekat.
-          Di dalamnya terkandung syiar tauhid, millah Ibrahim yang merupakan ruh dan tujuan haji. Bahkan dia termasuk ruh dan tujuan seluruh ibadah. Karena itu, talbiah merupakan kunci dari ibadah ini yang menjadi pintu masuknya.
Talbiyah mengandung beberapa poin:
-          Pujian kepada Allah yang merupakan ibadah yang sangat Allah cintai dari hamba-Nya.
-          Pengakuan terhadap seluruh nikmat-Nya. Karena itu, kata nikmat diperjelas dengan lam (النعمة) untuk menunjukkan mencakup seluruh nikmat. Dan Engkaulah pemberinya.
-          Juga pengakuan bahwa seluruh kekuasan milik Allah semata. Tidak ada pemilik yang hakiki selain-Nya (Lihat Mukhtashar Tahzib Sunan, Ibnu Qayim, 2/335-339)
-          Seorang yang menunaikan haji, saat melantunkan talbiyah merasakan kedekatannya kepada seluruh makhluk yang satu sama lain saling menyambut seruannya untuk bertauhid dan beribada kepada-Nya.

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Tidaklah seorang muslim menyampaikan talbiyah, kecuali ikut bertalbiyah juga di kanan kirinya, dari bebatuan, pepohonan dan makhluk bernyawa, hingga berbagai belahan di sini dan di sini (maksudnya di kanan dan kiri)."

Pengalaman Gabung Bersama KUTUB (Komunitas Tahajjud Berantai)

Bismillaahirrohmaanirrohiim.
...
Ana mau cerita ustadz tentang pengalaman ana masuk kutub, awalnya ana punya pikiran ini group apa sih? Malah ana berpendapat opo untunge (bahasa indonesia apa untungnya) cuma begini aja semua orang bisa aja tinggal nulis bahkan menipu ga menjalankan sholat tahajud ditulis sudah menjalankan pasti bisa, itu awal pemikiran ana, tapi sebuah hidayah tidak mengatakan demikian, ana dapat hidayah dari Allah, hati ini kayak ga bisa dibohongi lagi yang benar katakan benar kita bisa bohongi orang tapi ada Allah apa kita bisa bohongi Dia, hikmahnya ada perbedaan/furqon dalam hati ini, sebelum menjalankan atau sesudah hati ana nyaman, tenang, apa ini yang dinamakan rindu Allah? Kecintaan mengalahkan segalanya awal yang berat menjalankan, begitu mudah dengan sendirinya, seakan terbangun sendiri ada panggilan Allah, saat sujud bayangan betapa kecilnya kita di hadapan Allah, menangis apa yang bisa berikan ke Allah saat ajal menjemput antum, masya Allah berkah Allah tiada terkira hidayah ini sampai memberi support semangat untuk ibadah terus kepada-Nya bahkan ibadah yang lain seakan kayak magnet dengan sendiri memacu berlomba mengerjakannya.

وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا
"dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; Mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang Terpuji."
Dalam ayat al quran sangat kuat sekali ada perintah kita menjalankan sholat tahajud dan ini gak sembarangan, kita harus memahami artinya.


Di dalam al-Qur'an telah banyak disebutkan tentang keutamaan shalat Tahajud, salah satunya seperti dalam surah Adz Dzariyaat : 15 - 18

إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَعُيُونٍ (١٥) آخِذِينَ مَا آتَاهُمْ رَبُّهُمْ إِنَّهُمْ كَانُوا قَبْلَ ذَلِكَ مُحْسِنِينَ (١٦) كَانُوا قَلِيلا مِنَ اللَّيْلِ مَا يَهْجَعُونَ (١٧) وَبِالأسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ (١٨
“ Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa itu berada dalam taman-taman (syurga) dan mata air-mata air, sambil menerima segala pemberian Rabb mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat kebaikan. di dunia mereka sedikit sekali tidur di waktu malam. Dan selalu memohonkan ampunan diwaktu pagi sebelum fajar."


Semoga ini jadi renungan para kutuber..aamiin
[Oleh abu ali - kutub ikhwan 132]