Monday 19 October 2015

DOA DALAM SUJUD



Syeikh Abdul Aziz Bin Baaz -semoga Allah merahmatinya- berkata :
Merupakan 3 doa yang janganlah engkau lupakan dalam sujudmu...
1. Mintalah diwafatkan dalam keadaan Husnul Khotimah
١. اللهم إني أسألك حسن الخاتمة

Allahumma inni as'aluka khusnal khotimah
Artinya : " Ya Allah, aku meminta kepada-MU khusnul khotimah "

2. Mintalah agar kita diberikan kesempatan Taubat sebelum wafat
٢. اللهم ارزقني توبتا نصوحا قبل الموت
Allahummarzuqni taubatan nasuha qoblal maut
Artinya: " Ya Allah, berilah aku rezeki taubat nasuha (atau sebenar-benarnya taubat) sebelum wafat ".

3. Mintalah agar hati kita ditetapkan di atas agama-Nya.
٣. اللهم يا مقلب القلوب ثبت قلبي على دينك
Allahumma yaa muqollibal quluub tsabbit qolbi 'ala diinik
Artinya: " Ya Allah wahai sang pembolak balik hati, tetapkanlah hatiku pada agama-MU ".

Kemudian saya sampaikan, jika kau sebarkan perkataan ini, dan kau berniat baik dengannya, maka semoga menjadikan mudah urusan-urusanmu di dunia dan akhirat.

Peringatan : lakukanlah kebaikan walau sekecil apapun itu, karena tidaklah engkau ketahui amal kebaikan apakah yang dapat menghantarkanmu ke Surga Allah.

Dan berkata Syeikh Khalid : ulangilah...
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الذي لا إله الا هو الحيى القيوم و وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ ، عَدَدَ خَلْقِهِ، وَرِضَا نَفْسِهِ، وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِدَادَ كَلِمَاتِه
Astagh-firullahulladzi laa ilaaha illa huwal khayyul qoyyumu wa atuubu ilaih ، ‘adada kholqih wa ridhoo nafsih. wa zinata ‘arsyih, wa midaada kalimaatih.
Artinya : “Aku memohon ampun kepada Allah yang mana tiadalah sesembahan dialah yang Maha Hidup dan Abadi dan aku bertobat kepada-Nya sebanyak makhluk-Nya, sejauh kerelaan-Nya, seberat timbangan ‘Arsy-Nya dan sebanyak tinta tulisan kalimat-Nya.”

Maka dengan izin Allah, kau akan lihat keajaiban dari diredakannya kekhawatiranmu dan dimudahkanya urusanmu.

Janganlah kau sembunyikan keutamaan (dzikir).
Setiap nafas pada menit kehidupan kita, tidaklah akan kembali...
Maka jadikanlah dirimu merasakan manisnya beristighfar..

Yaa Allah, jadikanlah nasihatku ini shodaqoh jariyah bagiku dan kedua orang tuaku dan untuk seluruh umat muslimin.

Madinah Munawwarah, Selasa, 1 Dzulhijjah 1436 H / 15 September 2015 M , 09:03
Abu Utsman AAS

Kebiasaan Orang-Orang Saleh Zaman Dahulu



Muhasabah CINTA (Cerita dan Inspirasi Tahajjud) bersama Ust. Uti Konsen U.M.

Abu Al-Ahwash bertutur, “Ulama zaman dahulu, banyak beramal, sedikit bicara. Banyak belajar. Mereka hidupkan malam-malamnya dan sedikit tidur“. Ia melanjutkan “Ketika berkeliling rumah atau melewati masjid pada malam hari, aku selalu mendengar suara gemuruh bagaikan suara lebah. Ternyata, itu adalah suara zikir para ulama dan salaf saleh. Mereka tidak pernah tidur malam, kecuali sangat sedikit. Berbeda dengan para ulama zaman sekarang yang selalu terlelap di atas kasurnya yang empuk.”

Dengan istiqamah menegakkan kesalehan malam, maka ucapan pada esok harinya dan berbagai kebijakan kelangsungan hidup lainnya akan didengar karena menyimpan hikmah dan ada bobotnya. Simak Al Muzammil 2-6. Khalid A Mu’thi Khalif berkata “Semua sisi kehidupan orang – orang saleh selalu dipenuhi dengan ketaatan dan pendekatan diri kepada Allah swt“. Imam Nafi mengungkapkan “Yang dikerjakan Ibnu Umar dalam rumahnya selalu shalat sunat dan membaca Al Quran“. Fathimah, isteri Umar bin Abdul Aziz bertutur “Saya tidak pernah melihat orang yang mengungguli Umar dalam hal banyaknya shalat dan puasa serta ketakutannya kepada Allah. Usai shalat Isya, ia langsung masuk  ke dalam mihrabnya untuk beribadah kepada Allah“.

Ketika pasukan Romawi dan Persia berhasil ditaklukkan oleh tentara Islam yang baru muncul dan jumlahnya sedikit, Raja Romawi mengirim utusan untuk minta bantuan Kaisar Tiongkok, Sang Kaisar bertanya, “Apa rahasia kekuatan pasukan Islam ?“. Sang ketua Delegasi menjawab “Mereka di malam hari bagaikan Rahib (pendeta) dan di siang hari mereka bagaikan singa Tuhan, giat bekerja dan berpuasa “. Mendengar informasi ini sang Kaisar tidak jadi memberikan bantuan dengan alasan  “Kalau begitu mereka pasti dibantu oleh Tuhan mereka”. Orang–orang yang tekun shalat malam, termasuk golongan orang–orang yang bertaqwa. Maka Allah swt berjanji, “Allah menjadi pembela bagi orang yang bertaqwa“ (Al Jasiyah : 19). “Jika ada dikalangan kamu 20 orang yang sabar akan dapat mengalahkan 200 orang musuh“ (Al Anfal : 65).
       
Prof.Dr.Aidh Abdullah Al Qarni dalam bukunya ‘Quran Berjalan’ menulis antara lain “Salah satu rahasia kemenangan dan kesuksesan Rasulullah saw adalah karena beliau menjadikan ibadah dan ketaatan kepada Allah sebagai bekal perjuangan. Allah memerintahkan beliau untuk menjadi ahli ibadah agar beliau mampu memikul beban dan tugas risalah-Nya yang Maha berat itu”. Dalam bagian lain Aidh Al Qarni menyatakan, bahwa rata-rata setiap malam Rasulullah saw menghabiskan waktunya  untuk beribadah ritual kepada Allah swt selama 6 jam.   
               
Nuruddin Mahmud Zanki, seorang mujahid di Eropa. Dalam segala urusan pemerintahannya ia lebih banyak memohon pertolongaan Allah swt antara lain dengan melakukan shalat Tahajjud secara istiqamah, sehingga pemerintahannya terberkati oleh taqarrubnya.

Wallahu’alam

Kriteria Pemimpin Menurut Islam


(Sumber : https://m.facebook.com/permalink.php?id=324429024317976&story_fbid=448948651866012)
 
Setiap manusia yang terlahir di bumi dari yang pertama hingga yang terakhir adalah seorang pemimpin, setidaknya ia adalah seorang pemimpin bagi dirinya sendiri. Bagus tidaknya seorang pemimpin pasti berimbas kepada apa yang dipimpin olehnya. Karena itu menjadi pemimpin adalah amanah yang harus dilaksanakan dan dijalankan dengan baik oleh pemimpin tersebut, karena kelak Allah akan meminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannya itu. Dalam Islam sudah ada aturan-aturan yang berkaitan tentang pemimpin yang baik di antaranya :

  • Beriman dan Beramal Shaleh

Ini sudah pasti tentunya. Kita harus memilih pemimpin orang yang beriman, bertaqwa, selalu menjalankan perintah Allah dan rasulnya. Karena ini merupakan jalan kebenaran yang membawa kepada kehidupan yang damai, tentram, dan bahagia dunia maupun akhirat. Di samping itu juga harus yang mengamalkan keimanannya itu yaitu dalam bentuk amal soleh.

  • Niat yang Lurus

“Sesungguhnya setiap amal perbuatan tergantung pada niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) sesuai dengan niatnya. Barangsiapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan barangsiapa yang hijrahnya karena urusan dunia yang ingin digapainya atau karena seorang wanita yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya sesuai dengan apa yang diniatkannya tersebut”
Karena itu hendaklah menjadi seorang pemimpin hanya karena mencari keridhoan ALLAH saja dan sesungguhnya kepemimpinan atau jabatan adalah tanggung jawab dan beban, bukan kesempatan dan kemuliaan.


  • Laki-Laki

Dalam Al-Qur'an surat An Nisaa' (4) :34 telah diterangkan bahwa laki laki adalah pemimpin dari kaum wanita.
“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh ialah yang ta’at kepada Allah lagi memelihara diri (maksudnya tidak berlaku seorang ataupun curang serta memelihara rahasia dan harta suaminya) ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara”.
 

“Tidak akan beruntung suatu kaum yang menyerahkan urusan (kepemimpinan) mereka kepada seorang wanita.”(Hadits Riwayat Al-Bukhari dari Hadits Abdur Rahman bin Abi Bakrah dari ayahnya).
 
Setelah kita mengetahui sebagian ciri-ciri pemimpin menurut Islam. Marilah kita memilih dan membuat diri kita mendekati bahkan jika bisa menjadi seperti ciri-ciri pemimpin di atas karena kita sebagai penerus bangsa.

Hidup di Jalan Allah S.W.T Lebih Berat daripada Mati di Jalan Allah



(Oleh : Salim A Fillah - Abdul Aziz bin Baz)
 
“Sebab memang jalan Allah, jalan Islam. Adalah jalan yang terhormat dan penuh pengendalian diri. Ia adalah kebenaran dan kekuatan, keberkahan dan titian lurus, ketegaran dan keutamaan. Ikutilah jejaknya bersama umat ini, di dalam jamaah yang mengundang ridha-Nya. Semoga Allah mengaruniakan taufiq kepada kita”. (Hasan al Banna)

“Dan akhirnya semua orang akan menuju Allah setelah matinya, tetapi berbahagialah orang yang telah menuju Allah sejak masih dalam hidupnya”. (Sayyid Quthb)

“Jika kau telah berada di jalan Allah, melesatlah dengan kencang. Jika sulit, maka tetaplah berlari meski kecil langkahmu. Bila engkau lelah, berjalanlah menghela lapang. Dan bila semua itu tak mampu kau lakukan, tetaplah maju meski terus merangkak nyalang, dan jangan pernah sekalipun berbalik ke belakang”. (Asy Syafi’i)

Di jalan Allah, betapa beratnya beriman, betapa lelahnya ber-Islam, dan betapa beratnya ber-Ihsan.

Di jalan Allah, alangkah sukarnya ridha, alangkah peliknya ikhlas, alangkah mahalnya syukur, dan alangkah pedihnya sabar.

Di jalan Allah, betapa sibuknya amal, betapa lelahnya dakwah, betapa mengurasnya jihad, dan betapa langkanya tawakkal.

Di jalan Allah, alangkah menyitanya dzikir, alangkah penatnya tafakur, alangkah mengirisnya qona’ah, dan alangkah repotnya tawadlu.

Begitulah yang kita lihat, berburu berkah itu alangkah beratnya. Tapi syukurlah kita tahu, bahwa di dalamnya ada banyak rasa nikmat.

“Sesungguhnya, Pertolongan itu mengiringi kesabaran, sesungguhnya kelapangan itu mengiringi kesempitan, dan sesungguhnya bersama kesulitan, ada kemudahan menyertainya”. (HR. Imam Ahmad)

Inilah yang kembali harus kita yakinkan pada diri, bahwa selalu ada bersusun-susun rasa surga, di tiap bertumpuk-tumpuk amal karya yang dijalani dalam beriris-iris asas makna, di lapis-lapis keberkahan.

Orang-Orang yang Tenggelam dalam Keringatnya



(Sumber : http://kisahikmah.com/orang-orang-yang-tenggelam-dalam-keringatnya/)

Mari menepi sejenak. Asingkan diri dari segala soalan tentang dunia yang amat sementara ini. Abaikan semua godaan dan pernak-perniknya. Merenunglah. Hitung-hitunglah dosa. Sesali. Dan berkomitmenlah untuk melakukan berbagai jenis amal shalih di sisa hidup yang Allah Ta’ala berikan.

Bayangkanlah. Kelak, kita akan dihisab atas semua amal. Dari yang paling kecil, sampai yang terbesar. Dari sesuatu yang kita anggap remeh, hingga persoalan yang amat kita sesali sebagai sebuah kesalahan besar dalam hidup.

“Hisab,” demikian disampaikan oleh Ustadz Salim A. Fillah, “adalah salah satu kengerian terdahsyat dari rangkaian peristiwa sesudah manusia dibangkitkan setelah kiamat.”
Cobalah renungi sabda sang manusia junjungan dalam salah satu sabdanya yang diriwayatkan oleh Imam al-Baihaqi,

“Ketika seorang hamba dihadapkan kepada Allah Ta’ala, maka ditunjukkanlah semua nikmat yang telah Dia karuniakan kepadanya.”

Bayangkan; semua nikmat! Bukankah amat banyak nikmat yang telah Allah Ta’ala karuniakan? Pun tentang seteguk air yang membasuh dahaga, atau yang lebih kecil dari itu. Semuanya akan dimintai pertanggungjawabannya.

Ketika semuanya dibeberkan, lanjut Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, “Diperlihatkanlah semua amal yang dia lakukan dengan anugerah dari Rabbnya itu hingga dia merasa sangat malu karenanya.”

Malu. Maknanya bisa ganda. Negatif sebab salah memanfaatkan amal. Atau malu sebab lupa mensyukuri, padahal nilainya sangat agung. “Dia malu karena banyaknya hal nista yang ditampilkan di sana.”

“Dia malu,” kata Rasulullah dalam sabdanya ini, “karena rezeki dari Yang Maha Memberi digunakan untuk mendurhakai Sang Pengarunia.”

Bukan sekadar malu. Tapi malu yang amat mencekam jiwanya. “Rasa malu sangat parah mencekam jiwanya. Sampai-sampai keringatnya mengucur deras. Di hadapan hisab itu, hamba-hamba Allah Ta’ala akan tenggelam di dalam keringatnya sendiri.”

Pungkas Rasulullah mengakhiri sabdanya ini, “Ada yang tergenang (dengan keringatnya) hingga mata kaki. Ada yang terbenam hingga lutut. Ada yang mencapai pundaknya. Dan ada yang tenggelam hingga kepala.”

Lantaran kengerian dan mencekamnya hisab ini, Sayyidina ‘Umar bin Khaththab mengatakan, “Orang yang dihisab sudah (seperti) merasakan azab.”
Duhai diri, adakah kalian tidak berpikir sehingga lupa mensyukuri atas setiap nikmat yang kelak dimintai pertanggungjawabannya? [Pirman/Kisahikmah]

Keteladanan merupakan Kunci Kesuksesan Dakwah



(Oleh : Ustadz Hizbullah)
 
Dakwah seorang da’iyah akan menjadi lebih ringan diterima masyarakat ketika ia dapat membuktikan dirinya sebagai sosok aplikatif dari nilai-nilai Islam. Karena dia dapat menunjukkannan sikap-sikap keteladanan yang lebih mudah untuk dipahami, diterima, dan diikuti oleh masyarakat. Oleh karena itu syiar bagi da’iyah adalah “Ashlih nafsaki wad’u ghairaki” (perbaikilah dirimu dan serulah selainmu).

Syiar ini menunjukkan bahwa hendaknya seorang da’iyah sebelum menyeru kepada orang lain ia sendiri sudah berusaha mengamalkannya.

Sehingga seruannya tidak akan diremehkan dan disamping itu ia pun akan dapat memperkaya dan memperkuat seruannya dengan pengalaman dalam mengaplikasikannya.
Ingatlah bahwa da’iyah bukan hanya sekadar juru penerang, penyeru, dan pembawa hidayah tetapi juga sebagai dalil bagi masyarakat dalam berperilaku. Dengan kata lain perilaku da’iyah akan dijadikan sebagai sebuah alasan dan dalil bagi masyarakat dalam mengikutinya. Oleh karena itu da’iyah harus bisa menjadikan dirinya sebagai cermin dan contoh yang baik bagi masyarakat.


Rasulullah SAW bersabda, “Seorang mukmin itu adalah cermin bagi saudaranya yang beriman.”
 

Itulah sebabnya perilaku baik ataupun buruk dari seorang da’iyah akan menjadi cermin yang memantul pada perilaku masyarakat. Wajarlah jika Fudhail Bin ‘Iyadh mengatakan tegakkanlah daulah (Islam) di hatimu niscaya ia akan tegak di atas bumimu.

Rasulullah SAW sebagai figur sentral dalam dakwah sejak sebelum masa kerasulannya sudah dipersiapkan menjadi teladan terbaik di tengah-tengah manusia. Sehingga ketika beliau berdakwah sudah memiliki pribadi yang sempurna. Pribadi yang sangat patut dijadikan sebagai contoh terbaik bagi seluruh umat manusia.

Allah berfirman, “Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu teladan yang baik bagimu, yaitu bagi orang yang mengharapkan rahmat Allah dan hari kiamat dan dia banyak menyebut nama Allah.” (QS.33:21)

Akhwat da’iyah yang dimuliakan Allah
Rasulullah SAW telah mempersiapkan para sahabatnya agar memiliki pribadi teladan yakni Al Syakhshiyah Al Qudwah. Dan seharusnya pribadi tersebut dimiliki oleh setiap da’iyah sebelum melakukan seruan dakwahnya.


Pribadi ini mencakup antara “Hablum Minallah dan Hablum Minannas”.

Dalam Hadits riwayat Abdu Na’im dan Baihaqi disebutkan bahwa Rasulullah SAW berpesan kepada Muaz Bin Jabal, “Hai Muadz, aku pesankan kepadamu agar bertaqwa kepada Allah, berkata jujur, memenuhi janji, menunaikan amanah, tidak khianat, menjaga hak tetangga, menyayangi anak yatim, berkata lembut, menjaga perdamaian, berbuat kebaikan, menjaga komitmen iman, memahami isi Al Qur’an, mencintai akhirat ………….”

Pribadi da’iyah yang mencerminkan pesan-pesan Rasulullah di atas akan memberikan pengaruh yang besar terhadap masyarakat di sekitarnya. Maka da’iyah yang benar adalah da’iyah yang telah memulai menerapkan nilai-nilai Islam pada dirinya sebelum ia menyerukan nilai itu kepada orang lain.

Akhwat da’iyah yang dimuliakan Allah...
Sebagai akhwat diberikan anugerah oleh Allah berupa kelembutan dan kasih sayang yang lebih besar daripada yang diberikan kepada ikhwan. Anugerah ini merupakan modal dan potensi yang menguntungkan dalam merekrut masyarakat ke dalam lingkaran dakwah kita.

Merekrut masyarakat harus dilandasi oleh kelembutan dan kasih sayang yang besar. Sehingga kita memiliki kepedulian terhadap permasalahan mereka, baik permasalahan moral maupun materi.
 

Dengan kepeduliannya kepada masyarakat dai’yah rela mengorbankan jiwa dan hartanya untuk menyelesaikan problematika hidup masyarakat yang ada di lingkungannya.
Pengorbanan jiwa bisa dilakukan dengan berlapang dada, mengalah, memaafkan kesalahan, menghormati, menghargai tetangga dan masyarakat di lingkungannya. Allah berfirman, “Maka disebabkan rahmat dari Allah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras, lagi berhati kasar tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun  bagi mereka, bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu ……” (QS.3:159)

Sedangkan pengorbanan materi bisa berupa aksi-aksi sosial seperti memberi hadiah, bakti sosial, khitanan massal, santunan anak yatim, pengobatan gratis, pembagian sembako, santunan untuk fakir miskin dan janda, menggalang gerakan orang tua asuh untuk anak-anak fakir miskin dan lain-lain.

Untuk melakukan aksi-aksi sosial ini para da’iyah hendaknya pandai membina dan menjalin hubungan dengan para donatur, kerja sama dengan para sponsor, serta pandai menghimpun dan memberdayakan potensi masyarakat.

Akhwat da’iyah yang berbahagia...
Dalam kondisi krisis ekonomi ini, masyarakat sangat membutuhkan kepedulian da’iyah untuk menyelesaikan persoalan kebutuhan ekonomi mereka. Maka keteladanan akhwat da’iyah dalam merekrut masyarakat sebagai massa dakwah semakin sempurna ketika sudah dapat memadukan keberadaan kepribadian “Al Syakhshiyah Al Qudwah” yang meliputi hablum minallah dan hablum minannas. Dengan keteladanan yang sempurna tersebut akan menjadi orang yang paling dicintai Allah sebab Rasulullah bersabda, “Orang yang paling dicintai Allah adalah mereka yang paling bermanfaat bagi orang lain”.


Semoga dengan keteladanan yang sempurna ini, Allah senantiasa memberikan kemudahan, keberkahan, hidayah, keridhaan dan kesuksesan kepada da’iyah seluruhnya. Aamiin.”
Wallahu A’lam


TANYA :
Bagaimana membina orang di luar kita agar tetap semangat dalam menjaga Iman & Islamnya sementara kita sendiri sering merasakan futur bahkan merasa jenuh karena rutinitas yang begitu saja?
Irma Syarief, Admin K171 & 178
JAWAB : Bagi seorang pendakwah ...dirinya adalah milik umat ... tak boleh ada kata futur untuknya ketika panggilan dakwah itu datang ... sakitnya hanyalah cambuk semangat untuknya ...jangan pernah perlihatkan kelemahan kita ... bangkit ... maju ... dan teruslah melangkah .... keep hammasah
---------------------------------------

TANYA : Apakah ada perbedaan batasan antara yang berdakwah seorang ikhwan atau seorang akhwat? Lalu bagaimana menurut ustadz, kita masih banyak kekurangannya namun ingin menjadi seorang dai'ah, ingin membantu dakwah kepada umat?
Ratna, admin K274
JAWAB :
Dalam dakwah tidak ada batasan, siapapun ia ... hanya ketika dakwah itu melibatkan lawan jenis, maka harus ada batasan yang sesuai dengan aturan syar'i ... contoh 'Aisyah yang berdakwah kepada siapapun ... namun ketika sahabat Rasulullah S.A.W. yang datang kepada beliau untuk meminta petunjuk dalam satu masalah, beliau menyampaikannya dari balik tabir.
---------------------------------------

TANYA :
Kalau di lingkungan kita, kita dianggap orang yang memiliki ilmu agama yang lebih sehingga sering diandalkan kalau ada kegiatan keagamaan padahal diri sendiri masih perlu banyak belajar. Masih belum bisa diandalkan. Itu bagaimana..??
Lintang admin K275
JAWAB :
Teruslah belajar ... jadikan diri menjadi lebih baik ... ini adalah sebuah ujian/cobaan. Namun, satu hal yang harus diingat, ketika ada hal yang belum dimengerti ... jangan pernah menjawabnya secara langsung ... katakan bahwa kita masing belum paham, nanti akan ditanyakan kepada yang lebih mengerti.. keep hammasah…
---------------------------------------

TANYA :
Misalnya mau sedekah tapi rejekinya dapat dari ngutang...itu gimana ya...wajib kita bersedekah atau bagaimana...mohon penjelasannya...
Elli  K142

JAWAB :
Silahkan ... tapi sedekah ga mengugurkan hutangnya / membuat hutang jadi lunas ... dan sekedar mengingatkan ... hati-hati dengan kemurnian niat ... utamanya dalam bersedekah ... jangan sampai sedikit saja ada perasaan ingin dipuji makhluk Allah yang lain dengan sedekah yang dikeluarkan..
---------------------------------------

TANYA :
1. Bagaimana cara menumbuhkan kembali keteladanan berdakwah, setelah diri ini mengalami futur.
2. Menjalankan apa yang menjadi amanah kita, namun saat terlalu banyak sandungan (masalah) kadang diri ini merasa sangat berat menjalankannya. Apakah boleh kita mengalihkan amanah itu pada orang yang kita percaya. Terimakasih
Sumi, admin K282
JAWAB :
1. Berusahalah menjadi contoh yang terbaik ... dakwah yang terbaik adalah sebagai contoh kongkrit sehingga bisa menjadi suri tauladan bagi orang lain..
2. Boleh saja jika kita merasa beban amanah terlalu berat, lalu kita mencari dan memilih seseorang untuk membantu kita ... ini termasuk dalam, "tolong menolonglah kamu dalam kebaikan dan ketaqwaan ..."
---------------------------------------

TANYA :
Assalamu'alaikum  
Dosakah? Tanpa saya sadari aurat yang paling berharga terlihat oleh orang lain?
Benar-benar sudah saya jaga & itu diungkapkan oleh seseorang itu sudah lama dari kejadiannya..
Apa yang harus saya lakukan untuk memohon ampun kepada Allah..
Mohon pencerahannya pak ustadz.
Lagi ukh, doa apa agar hati kita bisa tenang???
Yuni k255 kormin 9
JAWAB :
Ketidak-sengajaan bukanlah dosa ...
"Dari Ibnu 'Abbas r.a. bahwa Rasulullah s.a.w. bersabda, "Sesungguhnya Allah S.W.T memaafkan kesalahan (yang tanpa sengaja) dan (kesalahan karena) lupa dari umatku serta kesalahan yang terpaksa dilakukan".
Perbanyak berdzikir ... dan dekatkanlah diri kepada-Nya ... ikhlas ...
--------------------------------------

TANYA :
Apakah yang harus dilakukan seorang yang fakir akan ilmu untuk menjadi jundi Allah, jika dalam kehidupannya saja ia belum bisa memberikan yang terbaik. Bahkan untuk dakwah dengan keluarganya, namun kita paham hablum minnanas..
Sampaikanlah walau satu ayat.
Terkadang mereka masih ragu menyampaikan walaupun hanya sebatas sapaan terhadap lingkungan sekitar, merasa minder.
Beda lingkungan, kalau yang ana rasakan. Saat dakwahnya di lingkungan komunitas dia kuat, saat terjun dakwah fardiyah melempem karena melihat kondisi sekitarnya.
Mohon masukannya pak ustadz. Jazakallah
Evi K247 kormin 9
JAWAB : Semua ada tahapannya, bunga saja tidak langsung mekar dan mewangi ...
---------------------------------------

TANYA :
Bagaimana jika salah satu orang tua kita ada yang jarang melakukan kewajibannya sebagai seorang muslim, misal sholat wajib, puasa.. Tetapi di samping itu anak-anak dari orang tua itu sudah selalu mengajak dan menasehati..Tapi tetap saja tidak melaksanakannya.. bahkan dia juga tahu kalau hal tersebut dosa. Bagaimana besok di akhirat, apakah doa anak yang solih/ah dapat  menolongnya..
Bika admin K104
JAWAB :
Sementara ... terus bujuk beliau ... dan ditambah do'a yang tak pernah putus ... agar Allah S.W.T mengasihi beliau selayaknya beliau mengasihi kita sewaktu kecil ...
Apakah amalan anak yang soleh bisa menghapus dosa-dosa orang tua ... hanya Allah S.W.T yang bisa menjawabnya ... namun janji Allah pasti ... kita berharap saja, semoga amalan yang kita lakukan bisa meringankan bahkan menghapus dosa kedua orang tua kita ...
---------------------------------------
TANYA :
Caranya biar cepat hafalan Quran gimana ya?
Yati k270 kormin 9
JAWAB :
Jangan tergesa dalam menghapal al-Qur'an ... perlahan tapi pasti ... ayat per ayat ... tadabburkan dan bermohon kepada Allah agar diberikan kemudahan dalam menghapal al-Qur'an
---------------------------------------

TANYA :
1. Jika jualan/berdagang itu keuntungan yang dibolehkan dalam aturan Islam berapa %?
2. Jika barang tersebut ingin dijual dalam kredit, bagaimana apa dibolehkan?
Diona k7 kormin 1
JAWAB : 1. Tidak ada nash yang mengatur ... silahkan mau 1000% juga tidak apa-apa ...asal yang membeli ikhlas saat terjadi transaksi (bukan karena dipaksa)
2. Boleh saja, selama tidak ada bunga di sana ... ---------------------------------------

TANYA :
1. Jika suami sudah meninggal dan masa iddah istri sudah selesai.... Ada yang bilang hubungannya cuma tinggal sebagai "sesama muslim" saja? Apakah benar?
2. Apakah suami istri tersebut masih bisa bertemu di syurga-Nya Allah nanti?
Diana K112
JAWAB :
1. Antara orang yang sudah meninggal dan yang masih hidup tidak ada ikatan apapun, karena sudah berbeda alam… hayuk move on..
2. Apakah akan bertemu kelak di surga ... wallahu'alam… namun Allah memberikan harapan tersebut kepada kita, "Dan orang-orang beriman, berserta anak cucu mereka yang mengikuti mereka dalam keimanan. Kami pertemukan mereka dengan anak cucu mereka (di dalam surga) dan kami tidak mengurangi sedkitpun pahala amal (kebajikan) mereka" (QS. ath-Thur : 21)
---------------------------------------

TANYA :
Jika kita mau berdakwah tetapi masih tergambar bayangan masa lalu yang kelam, akhirnya membuat kita ragu dalam berdakwah bagaimana:
Cici K147
JAWAB :
Masa lalu yang kelam ... jangan pernah menjadikannya sebagai penghalang ... semua kita ga pernah lepas dari dosa ... orang yang terbaik bukanlah orang yang ga memiliki dosa, tetapi orang yang terbaik adalah yang bisa belajar dari dosa-dosa di masa lalunya, untuk menjadi yang terbaik saat ini dan di masa mendatang.
--------------------------------------

TANYA :

Bagaimana dengan orang tua yang membiarkan anaknya yang sudah baligh tidak mengerjakan shalat dan hanya memerintahkan shalat dengan cara 1 kali perintah, setelah itu membiarkan saja, bagaimana sebaiknya sebagai saya teman dekat orang tua tersebut.
Susi k 252.
JAWAB : Orang tua berkewajiban selalu dan selalu mengingatkan dan mengajak anaknya untuk beribadah ... ga cukup dengan hanya satu kali ... dua kali ... nanti Allah akan minta tanggung jawab kita terhadap apa yang sudah dititipkan-Nya kepada kita ... sudah siapkah??
---------------------------------------

TANYA :
Ustadz, ketika kita berdakwah dalam sebuah materi yang bertantangan, ketika kita tidak mengatakan apakah kita berdosa????
Contoh, mencuri hukumnya haram tapi saya pernah mencuri, apakah sebaiknya kita meninggalkan materi itu atau harus bagaimana???
Ida k49

JAWAB :
"pernah" artinya itu adalah masa lalu ... masa lalu yang membuat kita sadar bahwa apa yang kita lakukan salah ... lanjutkan saja materinya, dan tentang kelemahan diri di masa lalu jangan diceritakan ke orang lain..
---------------------------------------

TANYA :
Sudah mengerti bahwa ghibah itu tidak diperbolehkan. Tetapi saat bertemu dengan masyarakat luas sering mendengar bahkan diajak membicarakan aib org lain. Yang mengajak pun usia, ilmu, dan titelnya jauh di atas saya. Sudah gelar haji pula. Bagaimana cara menghindari ghibah tersebut karena saya tidak punya keberanian menolak kepada orang yang lebih di atas saya (baik usia, status sosial dan gelar haji/hajahnya tersebut)..
K257-ikha
JAWAB :
Diam ... kalau bisa tinggalkan ... tinggalkan dengan baik ...
---------------------------------------

TANYA : Ustad kaitannya dengan judul kajian di atas bila ternyata dai/daiyah tersebut dalam kehidupannya mengalami kegagalan, misal suami/istri yang kufur atau punya anak yang tidak patuh.. Bagaimana menyikapi hal tersebut? Karena tadi disampaikan bahwa dalam berdakwah perlu keteladan..
Tuty k 264
JAWAB :
Jika kita sudah memberikan nasihat secara maksimal ... maka sabarlah ... lihat Nabi Ibrahim dan ayah beliau, Nabi Nuh dengan Istri dan anak beliau.. Hidayah datangnya dari Allah, kita hanya bisa mengusahakannya ...
---------------------------------------

TANYA : Bagaimana hukumnya bisnis MLM seperti yang sedang heboh saat ini...
Via k72
JAWAB :
Dengan segala kelemahan ana ... maka ana sampaikan MLM itu murni riba' dan setiap yang riba' hukumnya haram..
Multi Level Marketing. Bahasanya sungguh manis. Kenapa manis ... Karena pada dasarnya harga barang yang ditawarkan jauh di bawah harga yang ada dalam katalog. dan mutu barang juga tidak sepadan dengan harga yang ditawarkan ke konsumen terakhir.
Yang kedua ada money game di sana, sistem piramida. Dalam fatwa ini, money game didefinisikan sebagai: kegiatan penghimpunan dana masyarakat atau penggandaan uang dengan praktik memberikan komisi dan bonus dari hasil perekrutan/pendaftran Mitra Usaha yang baru/bergabung kemudian, dan bukan dari hasil penjualan produk, atau dari hasil penjualan produk namun produk yang dijual tersebut hanya kamuflase atau tidak mempunyai mutu/kualitas yang dapat dipertanggungjawabkan.
Yang ketiga adanya eksploitasi. anggota yang lebih awal, akan mengambil sebagian keuntungan dari anggota yang ada di bawahnya. 
Yang keempat adanya ighra', iming-iming / janji-janji manis baik dari pihak perusahaan, distributor, agen ... (kepada downline) ...
Yang kelima. akan ada passive income bagi yang mengerti dan tahu celahnya. Jadi ia bisa santai ongkang-ongkang kaki, sementara orang lain yang bekerja untuknya, bahkan seseorang ini bisa melakukan cara yang kurang ahsan/baik ketika ada salah seorang downline yang begitu pesat dalam penjualan, namun dalam pelaporan ia akan atur sedemikan rupa agar penjualan dari satu orang tadi bisa dianggap sebagai penjualan dari downline yang tidak mencapai target. Kenapa, karena jika semua downlinenya mencapai target, maka ia akan mendapat keuntungan yang lebih besar.
Intinya ulama sepakat dalam MLM ada riba Fadhl dan riba Nasihah ... dan setiap yang riba pasti haram sampai disitu dulu tentang MLM
---------------------------------------

TANYA :
Ketika diri ini, sudah mulai pelan-pelan berhijrah. Saat itu banyak ujian. Ujiannya datang lebih banyak melalui teman.. Mulai dari dijauhi teman, dianggap so alim.
1. Apa salah, kita menarik diri dari orang-orang seperti itu.
2. Bagaimana cara menyemangati orang yang selalu mengeluhkan masalah hidupnya.
Sumi admin k282 kormin 10
JAWAB : 1. Berteman silahkan dengan siapapun ... jika karena kehijrahan itu kita ditinggalkan teman-teman kita maka bersabarlah ... karena kita akan menemukan sahabat yang jauh lebih baik ... yang akan menguatkan keimanan kita... namun tetaplah berbaik-sangka serta do'akan kebaikan untuk mereka..
2. Meratap adalah hal yang dibenci Allah dan Rasul-Nya ... jelaskan padanya, atau bawa ia menemui seseorang yang jauh lebih tidak beruntung dari dirinya, namun mampu bertahan melewati semua yang terjadi..
--------------------------------------

TANYA :
Tadz tanya
apa doanya biar anak-anak sholat tanpa disuruh?
Lulu k12 kormin 1
JAWAB : Berikan nasihat kepada mereka, nasihat berupa contoh ... jangan nyuruh anak sholat tapi orang tuanya malah asik nonton tv.. Ajak mereka sholat berjama'ah, biasakan itu dalam keluarga kita ... yang laki-laki sama abinya ajak ke mesjid..
---------------------------------------

TANYA : Di dalam pengajian biasanya ada orang yang bertanya kepada ustadz dan ustadzah , dan pertanyaannya orang tersebut tentang masalah suami atau keluarganya, sedangkan dalam hadits kita dilarang untuk membuka aib keluarga sendiri.. Apakah dengan penyampaian pertanyaan orang tersebut tentang suami atau keluarganya di pengajian itu hukumnya apa teh, maksud orang ini biar ada solusi,
Adis k273
JAWAB :
Boleh saja mengonsultasikan suatu masalah kepada orang lain yang dianggap mampu memberikan solusi, bukan memperkeruh suasana.. Namun yang ahsan jangan pas pengajian, tapi private.. tentunya jika wanita dan ustadznya pria harus ada mahram (suami) di sana..
---------------------------------------

TANYA :
Gambar Hadist lemah puasa awal tahun hijriah, apakah merupakan kekeliruan ?
Cyntya
JAWAB :
Iya ... ada 3 perawi yang pendusta di sana
---------------------------------------

TANYA :
Terkadang untuk dakwah itu, sebagian orang melihat siapa yang menyampaikan,
Misal seperti saya yang punya niat untuk terus berbuat kebaikan, tapi di satu sisi saya belum terlalu baik dalam hal pakaian (belum syar'i), meskipun secara tindakan alhamdulilah sudah merasa punya bekal agama meskipun sedkit (seperti sudah memperbaiki ibadah wajib, mendirikan puasa sunah, bias mengajarkan tajwid, tahfidz, dan lainnya tentang agama, insyaallah), dan sudah mulai dari diri sendiri seperti punya niat untuk berbagi dalam kebaikan, cuma terkadang masih ngerasa minder karena faktor itu tadi. Kira-kira bagaimana ya ustadz solusi terbaiknya..
Jazakallah
Diah dr k129
JAWAB : Dalam menyampaikan dakwah kita tentu harus sadar siapa yang kita hadapi, tentu tidak mungkin untuk berdakwah kepada orang yang jauh lebih baik pengetahuan agamanya daripada diri kita utamanya dakwah offline. Jadi, jika ingin berdakwah dengan kondisi saat ini, maka kita yang harus bisa menyesuaikan diri, karena kita adalah contoh, mana mungkin kita akan didengar jika yang mencontohkan lebih baik dari yang didakwahi ...
---------------------------------------

TANYA :
Apa yang menyebabkan berdakwah kepada keluarga menjadi lebih sulit dibandingkan berdakwah kepada yang lain. Sedangkan dalam keluarga hanya baru 1 orang yang paham tentang urgensi dakwah..Bagaimana menguatkan diri ketika justru dianggap "aneh".. syukron ustadz
Riza admin K161
JAWAB : Kesadaran itu datangnya bertahap ... berdakwah dalam keluarga tentunya lebih sulit apalagi seseorang berubah signifikan ... karena ada sebagian dari kita yang awalnya A ... tiba-tiba jadi B ... nah tidak semua orang bisa menerimanya ... jadi ketika ingin menyampaikan dakwah tidak bisa sama seperti diri kita, semua orang tidak sama ... jadi perlahan ... beri pengertian ... sabar ... ikhlas..
---------------------------------------

TANYA :
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh...
Bagaimana kalau kita tinggal di negara non muslim dan bersama orang non muslim yang mayoritas banyak makanan dan minuman yang haram/jarang sekali yang halal. Bagaimana dengan ibadah kita.. Saya pernah dengar hadits yang mengatakan kalau tidak diterima ibadah seseorang jika orang tersebut memakan makanan haram. Mohon penjelasannya,
Jazakumullah khoiron katsir Ustadz...
Chifa member k126
JAWAB :
Hati-hati dalam memilih makanan dan minuman yang akan kita konsumsi, jika memang sulit lebih baik sediakan sendiri dari rumah..
--------------------------------------

TANYA :
Bagaimana kalau seorang ibu harus meninggalkan anak dan orang tua demi mencukupi keluarga. Walaupun jarak telah memisahkan tapi seorang ibu selalu mndidik yang terbaik buat anaknya untuk sholat, mengaji, puasa berbuat baik terhdap orang lain.
Berhubung cara mendidiknya hanya lewat telepon, jawab dari anak selalu bilang iya tapi kenytaannya apa yang diajarkn lewat telepon itu ga prnh dilaksanakan.
Harus dengan langkah yang bagaimana agar anak bisa melaksanakannya.
Nia K98
JAWAB : Jika tidak ada yang bisa diberi amanah ... titipkan di pesantren ... ingatlah kita semua pasti akan dituntut oleh Allah dengan semua amanah yang ada pada diri kita
---------------------------------------

TANYA : Menghardik anak yatim masuk dalam kategori "orang yang mendustakan agama". Bagaimana jika kita mendidik anak kita sendiri yang sudah yatim? Batasannya bagaimana?
Diana K112
JAWAB : Anak adalah titipan ... bukan tempat pelampiasan emosi dan keluh kesah orang tua ... anak juga merupakan ujian serta cobaan ... jangan pernah disia-siakan ... Sebagai orang tua tentu harus memberikan yang terbaik untuk anak-anak kita ...
---------------------------------------

TANYA :
1. Bagaimnaa jika kita berniat untuk minta maaf terhadap seseoarng tapi seorang tersebut sepertinya menghindari kita..?? Apa yang harus kita lakukan..??
2. Mohon penjelasannya pak Ustadz jika ada ibu yang meninggal menggunakan KB Vasektomi (Rahimnya/Tuba Falopinya diikat) Apakah pada saat meninggal ikatan yang ada dalam rahim tersebut dilepas sedangkan ibu sudah dalam kondisi meninggal...?? Dan bagaimana hukumnya??
Khusnul K199
JAWAB : Pertanyaan pertama, teruslah berusaha mendapatkan maafnya, itulah beratnya berbuat salah kepada orang lain, jika ia belum memaafkan kita, banyak-banyak bersedekah untuknya, dan semoga amalan sedekat tadi bisa menutup segala kesalahan kita kepadanya ...
Pertanyaan yang kedua, jika hal tersebut mencederai mayat, maka biarkan saja..
---------------------------------------

TANYA :
Bagaimana caranya menyatukan kembali orang tua yang sudah terpisah ?
Sedangkan ibu sudah tidak mau lagi bersatu
Dan bapak sudah mengabaikan nafkah dalam jangka waktu yang sudah lama.....
Apakah boleh tetap berpisah?
Atau dalam syariat islam bagusnya bagaimana
Jazakillah
Icha K22
JAWAB :
Pada dasarnya ada batasan hingga jatuh talaq, ketika seorang laki-laki tidak memberikan nafkah lahir dan batin kepada istrinya ... silahkan cek di buku nikah
kalau beliau tidak mau rujuk, jangan dipaksa ... itu memang hak beliau ... namun segera diurus dokumen perceraiannya

#PENUTUP#
Jalan dakwah berat ... namun jangan pernah mundur ketika kita sudah memulakannya ... teruslah melangkah ... sampaikan yang benar adalah benar ... yang salah adalah salah ...
Cacian dan hinaan pasti akan datang ...
Sahabat ... jangan pernah merasa lelah ... jangan pernah merasa gundah ... kami akan selalu di sisimu ...
Keep hammasah