Umur anak-anak 0 - 6 tahun
Pada masa ini, Rasulullah s.a.w menyuruh kita untuk memanjakan, mengasihi dan menyayangi anak dengan kasih sayang yang tidak berbatas. Berikan mereka kasih sayang tanpa mengira anak sulung maupun bungsu dengan bersikap adil terhadap setiap anak-anak. Tidak boleh dipukul sekiranya mereka melakukan kesalahan walaupun atas dasar untuk mendidik.
Sehingga, anak-anak akan lebih dekat dengan kita dan merasakan kita sebagai bagian dari dirinya saat besar, yang dapat dianggap sebagai teman dan rujukan yang terbaik. Anak-anak merasa aman dalam meniti usia kecil mereka karena mereka tahu anda (ibu bapak) selalu ada di sisi mereka setiap masa.
Pada masa ini, Rasulullah s.a.w menyuruh kita untuk memanjakan, mengasihi dan menyayangi anak dengan kasih sayang yang tidak berbatas. Berikan mereka kasih sayang tanpa mengira anak sulung maupun bungsu dengan bersikap adil terhadap setiap anak-anak. Tidak boleh dipukul sekiranya mereka melakukan kesalahan walaupun atas dasar untuk mendidik.
Sehingga, anak-anak akan lebih dekat dengan kita dan merasakan kita sebagai bagian dari dirinya saat besar, yang dapat dianggap sebagai teman dan rujukan yang terbaik. Anak-anak merasa aman dalam meniti usia kecil mereka karena mereka tahu anda (ibu bapak) selalu ada di sisi mereka setiap masa.
Umur anak-anak 7 - 14 tahun
Pada tahap ini kita mulai menanamkan nilai DISIPLIN dan TANGGUNG JAWAB kepada anak-anak. Menurut hadits Abu Daud, “Perintahlah anak-anak kamu supaya mendirikan shalat ketika berusia tujuh tahun dan pukulah mereka karena meninggalkan shalat ketika berumur sepuluh tahun dan asingkanlah tempat tidur di antara mereka (lelaki dan perempuan).
Pada tahap ini kita mulai menanamkan nilai DISIPLIN dan TANGGUNG JAWAB kepada anak-anak. Menurut hadits Abu Daud, “Perintahlah anak-anak kamu supaya mendirikan shalat ketika berusia tujuh tahun dan pukulah mereka karena meninggalkan shalat ketika berumur sepuluh tahun dan asingkanlah tempat tidur di antara mereka (lelaki dan perempuan).
Pukul itu pula bukanlah untuk menyiksa, cuma sekadar untuk mengingatkan mereka. Janganlah dipukul bagian muka karena muka adalah tempat penghormatan seseorang. Allah SWT mencipta sendiri muka Nabi Adam.
Sehingga, anak-anak akan lebih bertanggung jawab pada setiap suruhan terutama dalam mendirikan sholat. Inilah masa terbaik bagi kita dalam memprogramkan kepribadian dan akhlak anak-anak mengikut acuan Islam. Terserah pada ibu bapak apakah ingin menjadikan mereka seorang muslim, yahudi, nasrani ataupun majusi.
Umur anak-anak 15 - 21 tahun
Inilah fase remaja yang penuh sikap memberontak. Pada tahap ini, ibu
bapak seeloknya mendekati anak-anak dengan BERKAWAN. Perbanyak
berbincang dengan mereka tentang perkara yang mereka hadapi. Bagi anak
remaja perempuan, berdiskusilah tentang kedatangan ‘haid’ dan perasaan
mereka ketika itu. Jadilah pendengar yang setia kepada mereka. Sekiranya
tidak sependapat dengan mereka, hindari menghardik atau memarahi mereka
terutama dihadapan saudara-saudaranya yang lain. Sehingga, tidak ada
orang ketiga atau ‘orang lain’ yang akan hadir dalam hidup mereka
sebagai tempat rujukan dan pendengar masalah selain orang tua mereka.
Mereka tidak akan terpengaruh untuk keluar rumah untuk mencari kesenangan lain karena memandang semua kebahagiaan dan kesenangan telah ada di dalam rumah bersama keluarga.
Mereka tidak akan terpengaruh untuk keluar rumah untuk mencari kesenangan lain karena memandang semua kebahagiaan dan kesenangan telah ada di dalam rumah bersama keluarga.
Fase ini adalah masa ibu bapak untuk memberikan penuh KEPERCAYAAN kepada anak-anak dengan memberi KEBEBASAN dalam membuat keputusan mereka sendiri. Ibu bapak hanya perlu memantau, menasihati dengan diiringi doa agar setiap tindakan yang diambil mereka adalah benar. InsyaAllah dengan segala disiplin yang diasah sejak tahap ke-2 sebelum ini, cukup menjadikan benteng diri untuk mereka. Ibu bapak jangan lelah untuk menasihati mereka karena kalimat nasihat yang diucap sebanyak 200 kali atau lebih terhadap anak-anak mampu membentuk tingkah laku yang baik seperti yang ibu bapak inginkan.
No comments:
Post a Comment